SERANG, iNewsBanten – Puluhan nelayan di Puloampel Kabupaten Serang, memilih tak melaut untuk sementara waktu. Ini dikarenakan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar non subsidi mengalami kenaikan.
Anggota Nelayan Puloampel, Alfin mengatakan, nelayan yang tak melaut ini kebanyakan nelayan jaring atau Rawe,
Sebenarnya mereka sudah melaut selepas magrib sampai pulang pagi. Namun, mereka mengalami kerugian sehingga belum melaut lagi setelah kembali ke pelabuhan,
”Banyak yang tidak berangkat. Karena banyak oprasionalnya. Sehabis magrib tapi banyak yang rugi sampai kasbon warungpun belum kebayar.
Kalau mancing malam sampai pulang pagi ya Cukup buat makan doang. Ikan yang didapat juga belum menutup biaya laut,” kata Alfin kepada iNewBanten Rabu (24/8/2022).
Ia mengatakan, harga BBM yang melambung tinggi menjadi penyebab para nelayan ini tak melaut
Ia pun berharap pemerintah mempunyai kebijkan harga BBM khusus untuk nelayan agar bisa kembali melaut.
”Ini nelayan dilepas ndak ada subsidi sama sekali. Jadi harapan kami nelayan mendapatkan harga khusus. Mendapatkan subsidi. Harapannya harganya Rp 10 ribu-Rp 12 ribu per liter. Rp 12 ribu itu saja sudah mepet. Sekali melaut butuh 240 juta. Tapi ndak papa, semoga harga solar turun,” imbuhnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait