Santri Tewas Dikeroyok Senior, Polisi Amankan 12 Terduga Pelaku

Sukron, Isty Maulidya
Seorang santri berinisial RAP di pondok pesantren wilayah Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tewas usai dikeroyok seniornya, Sabtu (27/8/2022). (Foto: iNews/Sukron)

TANGERANG, iNewsBanten - Seorang santri berinisial RAP di pondok pesantren wilayah Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang tewas usai dikeroyok seniornya, Sabtu (27/8/2022). Atas insiden tersebut polisi mengamankan 12 santri diduga pelaku pengeroyokan.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan dari informasi yang diperoleh, pengeroyokan itu disinyalir akibat provokasi dari salah satu pelaku berinisial AI (15). Pelaku diduga tersinggung dengan perilaku korban yang membangunkannya dengan kaki.

"Bahwa korban dianiaya oleh para pelaku karena diprovokasi oleh pelaku yang berinisial AI yang menganggap korban sering berbuat tidak sopan yaitu membangunkan seniornya menggunakan kaki," ucap Kapolres, Minggu (28/8/2022).

Insiden itu terjadi usai korban melakukan pengajian di lantai bawah. Korban yang bersama teman lainnya naik lantai 4 untuk mandi. Namun tiba-tiba korban ditarik ke kamar dan langsung dikeroyok, dipukul, ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku sehingga mengakibatkan korban jatuh pingsan di lokasi.

Usai dikeroyok, korban sempat dilarikan RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang untuk mendapatkan perawatan. Nahas korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Kini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Sat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, para pelaku dan saksi dibawa ke Mako Polres Metro Tangerang Kota untuk penyidikan lebih lanjut.

"Korban pada saat di Rumah Sakit Sari Asih Cipondoh terlihat tanda lebam di muka, kepala dan dada serta keluar darah di hidung dan buih di mulut korban, untuk memastikan penyebab kematian, saat ini sedang dilakukan autopsi terhadap korban," ucap Zain.

Sementara itu, pihak Pondok Pesantren Darul Quran Lantaburo Cipondoh hingga kini masih belum mau berkomentar kepada awak media. 

Di tempat terpisah Pengurus Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Tangerang Ustaz Buchori Al Aroby mengatakan, akan mengumpulkan seluruh kiai ponpes agar kejadian serupa tidak terulang. Dia pun menyerahkan sepenuhnya proses kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

"Semuanya mengikuti proses dan percayakan kepada kepolisian. Kami ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban," katanya.

 

 

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network