SERANG, iNewsBanten - Ratusan nelayan di Kampung Wadassari Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang memilih tak melaut, berharap pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar. Kenaikan harga solar saat ini membuat hidup mereka semakin sulit lantaran tak bisa melaut.
Salah satu nelayan Wadassari Mang Dul mengungkapkan, Selain bekal untuk nelayan dan Oprasiional naik, BBM jenis solar juga sulit didapatkan. Kalaupun ada, solar yang tersedia habis dalam waktu cepat. Para nelayan harus berebut untuk mendapatkan solar yang harganya kini melambung
Akibatnya, banyak nelayan di Wadasari memilih tidak mencari ikan. Selain biaya operasional yang melambung, cuaca saat ini sedang tidak bersahabat, membuat mereka berpikir dua kali untuk mengais rezeki di laut.
Ombak besar setinggi 1 hingga 2 meter mengancam keselamatan mereka. Jika kondisi ini terus berlangsung, tak menutup kemungkinan para nelayan di Kabupaten Serang akan jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem.
"Saat ini, para nelayan mengisi waktu dengan memperbaiki perahu dan alat tangkap mereka. Biaya operasional sekarang tinggi. Sementara pendapatan tidak bisa menutupi biaya hidup kami selama di laut, kata Mang Dul nelayan Wadassari
Lanjut Mang Dul menyatakan, sebelum BBM naik pun, kehidupan nelayan kecil sudah terpuruk akibat pandemi selama dua tahun. Kenaikan harga BBM semakin menambah beban berat hidup mereka.
"Hasil tangkapan ikan sedikit, BBM naik. Hidup kami, khususnya nelayan kecil, semakin berat. Kami berharap pemerintah menurunkan harga BBM jenis solar, minimal khusus buat nelayan kecil seperti kami," ujar Mang Dul
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait