SERANG, iNewsBanten - Ratusan karyawan PT WILDWOOD yang berada di Desa Nambo ilir kecamatan Kibin Kabupaten Serang gelar aksi demo, Kamis (26/1/2023).
Aksi yang sudah berjalan sejak seminggu lalu ini para buruh ingin selama di rumahkan dibayar secara penuh sesuai aturan yang berlaku., seperti yang di sampaikan Rohman (36) karyawan PT Wildwood kepada iNewsBanten di lokasi pabrik.
"Kita mogok kerja hari ini sebenarnya sudah seminggu, dikarenakan perusahaan tidak mau membayar upahnya karyawan yang dirumahkan, sedangkan aturan sudah jelas bahwa karyawan yang dirumahkan itu tetap mendapatkan upahnya secara penuh, tapi kita sudah mencoba coba melobi karyawan berdiskusi ataupun mediasi tapi tetap tidak mau mengeluarkan upahnya atau angkanya untuk karyawan,"ucap Rohman yang sudah lama bekerja di pabrik pembuatan gitar tersebut.
Lebih lanjut, Rohman yang juga Sekertaris PK PT Wildwood Garteks Serang Raya ini menjelaskan karyawan yang berjumlah 320 bila perusahaan tidak sanggup dirinya bersama karyawan yang lain dapat duduk bersama dan dapat dibicarakan.
"Kita karyawan yang mogok sekitar 320, tuntutan kita karyawan yang di rumahkan itu wajib membayar penuh, Kalau pun perusahaan tidak sanggup kita bisa bicarakan ya seperti itu, dirumah kita baru dua hari, kebetulan hari jumat minggu kedua sama tanggal 13 sama tanggal 20, " Kata Oman panggilan sehari harinya.
Namun apabila tuntutannya tidak dipenuhi, kembali Rohman menjelaskan aksinya akan terus berlanjut bahkan akan memasang tenda darurat didepan pabrik tersebut.
"Kalau perusahaan tidak mau bayar, aksi ini akan tetap berlanjut dan tidak menutup kemungkinan kita akan bikin tenda di depan gerbang untuk menuntut hak kita sampai hal kita dipenuhi oleh perusahaan," pungkasnya.
Menurut informasi yang ada, sebelumnya para karyawan tersebut sudah melakukan mediasi terhadap perusahaan namun hasilnya belum ada kesepakatan, aksi demo masih berlanjut.
Dikarenakan sesuatu hal, Tim iNewsBanten belum dapat menemui pihak perusahaan, sampai berita ini diturunkan aksi demo para karyawan yang sebelumnya di luar pabrik, masih berlangsung di dalam area pabrik.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
