CILEGON, iNewsBanten - Sekelompok buruh yang tergabung dalam FSPMI Kota Cilegon mengadakan Aksi unjuk rasa didepan project PT LOTTE Chemichal Kota Cilegon yang ditujukan kepada pihak PT DAEAH, karena perusahaan tersebut memberhentikan/PHK 14 orang karyawan secara sepihak diawal bulan maret dan sudah beberapa kali melakukan mediasi tapi tidak direspon.
Mediasi yang pertama yang difasilitasi oleh pihak Polres Cilegon dalam hal ini Kasatintelkam Polres Cilegon AKP BAI MA'MUN, S.H. beserta jajarannya dengan pihak management PT DAEAH Mr Win, Hendro, A,Teddy Budiman dengan 14 pekerja yang di PHK dibawah naungan pimpinan cabang SPL FSPMI Kota Cilegon yang diketuai oleh Erwin Supriadi,Eko Purwanto (sekertaris) dan Ismail (Korda GM FSPMI Kota Cilegon).
Dalam pertemuan tersebut sudah menghasilkan kesepakatan,yang dituangkan dalam kesepakatan bersama antara pimpinan PT DAEAH dengan 14 karyawan yg di PHK sepihak dan juga anggota FSPMI menuntut, Kamis (06/04/2023).
Namun setelah sepekan surat kesepakatan ke dua belah pihak ditandatangani,pihak perusahaan PT DAEAH melakukan wanprestasi,sampai pada tingkat mediasi dengan dinas tenaga kerja (Disnaker) Kota Cilegon, Sampai pihak Disnaker mengeluarkan pemanggilan klarifikasi oleh mediator yang dituangkan dalam notulen sampai dengan batas akhir isi dari kesepakatan itu tanggal 4 April 2023,namun pihak perusahaan PT DAEAH belum juga melakukan pembayaran terhadap 14 karywannya.
Ketua DPC FSPMI Kota Cilegon Erwin Supriadi mengatakan, dalam aksi kami hari ini adalah untuk memperjuangkan Hak-hak 14 pekerja yang di PHK secara sepihak oleh management PT DAEH sampai dengan hak-hak anggota kami dibayarkan," ucapnya
"Bahkan pihak disanker Kota Cilegon pun meminta pihak perusahaan untuk membayarkan atau menjalankan isi-isi kesepakatan yang tertuang dalam kesepakatan atau perjanjian bersama tersebut.
Lanjut Erwin menjelaskan, jika tuntutan kami tidak direspon oleh perusahaan, maka kami akan mengadakan aksi yang lebih besar dari aksi hari ini, yang akan melibatkan forum buruh SE kota cilegon sebelum Hak-hak kami dipenuhi oleh perusahaan tersebut," Tutup Erwin.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
