CILEGON, iNewsBanten - Rencana pembangunan Ruang Terbuka Publik (RTP) Kelurahan Ketileng menuai kontroversi bahkan masyarakat Ketileng banyak yang bertanya-tanya bahkan rencananya masyarakat akan melakukan demonstrasi penolakan terkait adanya rencana pembangunan RTP tersebut, Kamis (26/10/2023).
Pembangunan RTP tersebut dinilai sangat tidak bermanfaat bagi masyarakat, karena untuk saat ini masyarakat sangat menginginkan perbaikan akses jalan Link Ketileng Timur yang selama ini rusak parah dan selalu tergenang air jika turun hujan.
Sementara itu Ade Erwan salah satu warga Ketileng mengatakan, dengan adanya rencana pembangunan RTP Kelurahan Ketileng, kalau menurut saya di Lingkungan Ketileng ini masih rentan terhadap banjir, jadi seharusnya penanganan banjir yang menjadi prioritas utama.
"Karena di Lingkungan Ketileng ini masih termasuk rawan banjir, seharusnya pihak Pemerintah Kelurahan lebih paham dan mengutamakan penanganan terkait banjir, jadi saya kira itu akan lebih bermanfaat terhadap masyarakat," Ucap Ade dengan tegas.
Lebih lanjut lagi Ade menjelaskan, selain masalah banjir, akses jalan menuju kantor Kelurahan Ketileng juga menjadi perhatian utama, karena jalan tersebut kondisinya rusak dan memprihatinkan.
Bentuk penolakan terhadap rencana pembangunan RTP Kelurahan Ketileng tersebut, masyarakat Ketileng merencanakan untuk melakukan aksi demonstrasi minggu depan, kami akan melakukan aksi demonstrasi minggu depan dan segera melayangkan surat tembusan ke polres Cilegon," Ungkapnya.
Penolakan terhadap rencana pembangunan RTP Kelurahan Ketileng tersebut menjadi sorotan utama, bahkan masyarakat Ketileng mempertanyakan urgensi proyek tersebut, karena di tengah-tengah masalah banjir yang masih mengancam dan akses jalan yang kondisinya sangat memprihatinkan, kami berharap Pemerintah Cilegon dapat mendengar aspirasi masyarakat Ketileng dan memprioritaskan penanganan masalah yang lebih utama," Pungkasnya.
Terkait akan adanya penolakan dalam pembangunan RTP Kelurahan Ketileng oleh masyarakat dan LSM, Lurah Ketileng Hilman Setiaji saat dikonfirmasi mengatakan, tanyakan saja sama LSM nya kang, karena sepengetahuan Pak lurah, masyarakat seneng tuh katuran telepon para RT atau para kader," Tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait