BANDUNG, iNewsBanten- Ketua Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu, Adzan Anugrah Indiarsyah angkat bicara terkait video yang menunjukan erupsi di Gunung Tangkuban Perahi. Dia menegaskan, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Subang itu baik-baik saja.
Video lama berisi rekaman Gunung Tangkuban Parahu erupsi viral dan membuat heboh masyarakat. Terkait video tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan status Gunung Tangkuban Parahu normal level 1, tidak ada aktivitas vulkanik berarti.
"Saat ini status Gunung Tangkuban Parahu masih normal level 1 Pak. Terkait isu yang beredar di media sosial menampilkan erupsi lama tahun 2019 yang kembali beredar," kata petugas pengamat Gunung Tangkuban Parahu yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Subang.
Sementara itu, Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan dalam laporan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu Rabu 6 Desember 2023 periode waktu 00.00-24.00 WIB yang dimuat dalam laman magma.esdm.go.id, menyatakan, gunung berapi tersebut berada di level 1 atau normal.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Tangkuban Parahu terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi asap tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut, selatan, dan barat.
"Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut, selatan dan barat. Suhu udara sekitar 16-23 derajat Celsius," kata Kepala PVMBG Badan Geologi.
Pengamatan kegempaan tercatat 12 kali gempa embusan dengan amplitudo 1,5-6 mm, dan lama gempa 8-16 detik. Delapan kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 1,5-7 mm, dan lama gempa 10-13 detik. Tercatat, satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 1.5 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 50 detik.
PVMBG merekomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak turun ke dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas, tidak diperbolehkan menginap/berlama-lama di dalam kawasan kawah-kawah aktif.
Segera menjauhi atau meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas atau ketebalan asap kawah dan atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik.
Waspadai peningkatan konsentrasi gas-gas vulkanik yang dapat terjadi secara tiba-tiba, yaitu dengan tidak berlama-lama berada di sekitar area kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.
Waspadai pula letusan freatik yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala peningkatan vulkanik yang jelas.
"Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu, tetap memperhatikan perkembangan kegiatan G. Tangkuban Parahu yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat," ujar Hendra Gunawan
Sumber:
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait