PANDEGLANG, iNewsBanten - Aliran Sungai Cilengka di Kampung Pemukiman, Desa Banyumas, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang diduga tercemar limbah pabrik sawit atau PT Globalindo Agro Lestari (GAL). Pasalnya, air Sungai Cilengka berubah warna menjadi hitam pekat dan mengeluarkan bau menyangat.
"Semenjak di kampung kami ada pabrik sawit membuat air Sungai Cilengka menjadi hitam. Apalagi kalau angin barat, baunya menyangat, kadang juga banyak warga yang pada mengalami mual-mual dan pusing," keluh Sumardi, warga setempat, Senin 6 Mei 2024.
Sumardi mengatakan, semenjak aliran Sungai Cilengka menghitam. Tidak lagi digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Warga khawatir, jika dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, air tersebut dapat membawa penyakit.
"Dulunya mah air sungai itu dipakai mandi, cuci pakaian sama warga, semenjak ada pabrik sawit gak bisa digunakan lagi," ucapnya.
Kemudian ia melanjutkan, semenjak berdirinya pabrik sawit di kampungnya, masyarakat tidak pernah diberikan sosialiasi maupun kompensasi. Sebab, keberadaan pabrik tersebut membuat masyarakat terkena dampak dari limbah pabrik.
"Kurang lebih 5 tahun semenjak berdirinya pabrik, belum ada sosialisasi. Harapan saya kalau ada kompensasi dari pabrik tolong diperhatikan, karena kita juga sama terkena dampaknya," katanya.
Begitupun dengan Sarda, bahwa menurutnya, Sungai Cilengka diduga tercemar limbah dari PT GAL. Diduga aliran tersebut menjadi hitam disebabkan oleh pembuangan limbah perusahaan pabrik sawit di kampungnya. Bahkan, akibat hal itu membuat air pesawahan menjadi berkurang.
"Dampaknya bau sudah pasti. Termasuk pesawahan sering kering gara-gara adanya pabrik sawit," tegasnya.
Ia berharap, persoalan dugaan limbah tersebut menjadi perhatian pemerintah daerah. Jangan sampai limbah pabrik tersebut dibuang ke Sungai Cilengka.
"Semoga ditangani sama pemda," harapnya.
Plt Camat Cigeulis, Aslah Suhartono mengatakan, akan segera menindak lanjuti keluhan masyarakat Kampung Pemukiman mengenai dugaan pencemaran Sungai Cilengka oleh limbah PT GAL. Sebab, sampai saat ini belum ada laporan dari masyarakat setempat mengenai permasalahan tersebut.
"Siap kita tindak lanjuti sesuai keluhan warga. Kita juga baru tahu, kalau ada warga yang mengeluh," singkatnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait