Jejak Unik Cornelis de Houtman: Menguak Pabean Banten Sebagai Gerbang Maritim Dunia

/ Tim iNews
Cornelis de houtman. Foto : wikipedia

SERANG, iNewsBanten-Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII melakukan penelitian sekaligus penggalian di kawasan sekitar Sungai Cibanten. Lokasi ini diyakini sebagai jalur yang pernah digunakan Cornelis de Houtman ketika pertama kali tiba di Banten pada tahun 1596.

Langkah tersebut dimaksudkan untuk mengungkap kembali jejak interaksi perdagangan internasional sekaligus peran strategis Banten sebagai pusat maritim pada masa lampau.

Berdasarkan catatan Belanda yang ditulis Lodewijk pada 1598, kawasan itu disebut sebagai “Pabean”, titik penting di muara sungai bagian barat yang berfungsi sebagai pintu masuk kapal dagang dari berbagai negara.

Kawasan Pabean dan Benteng Speelwijk

Tim BPK menemukan bahwa area Pabean kemungkinan besar berada tidak jauh dari Benteng Speelwijk, benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada 1682–1683 di sisi barat laut Kota Banten. Ekskavasi ini semakin menguatkan dugaan bahwa jalur tersebut dahulu menjadi akses utama kapal-kapal asing yang hendak berlabuh di pelabuhan internasional Banten.

Tiga Pintu Masuk Kota Banten

Dokumen sejarah mencatat, Kota Banten kuno memiliki tiga jalur resmi untuk masuk:

1. Gerbang air (De Water Poort)


2. Gerbang darat (De Landt Poort)


3. Gerbang bukit (De Bergh Poort)

Setiap gerbang dijaga oleh pejabat setingkat tumenggung yang bertugas memastikan keamanan kota. Catatan ini menegaskan bahwa Banten kala itu merupakan pelabuhan kosmopolitan dengan sistem keamanan yang rapi.

Temuan Arkeologi: Jejak Kehidupan Multikultural

Sekitar 300 meter dari Benteng Speelwijk, tim arkeolog menemukan fondasi bata persegi panjang, pecahan keramik, fragmen besi, hingga koin logam yang mengindikasikan aktivitas kepabeanan. Di seberang sungai, catatan sejarah menyebutkan adanya kawasan permukiman pedagang Tionghoa.

Lebih jauh ke barat, tepatnya di sekitar Vihara Avalokitesvara, ditemukan pula pecahan tembikar, keramik, hingga tanda kubur Tionghoa. Temuan ini memperkuat dugaan adanya pemukiman yang sekaligus berfungsi sebagai pusat pasar komunitas Tionghoa, terhubung dengan jalur perdagangan melalui Sungai Cibanten.

Dermayon: Jejak Masjid Pacinan Tinggi

Kawasan yang kini dikenal dengan nama Dermayon diyakini pernah berdiri bangunan besar, termasuk reruntuhan Masjid Pacinan Tinggi. Ekskavasi tidak hanya menyingkap jalur masuk bangsa asing seperti Cornelis de Houtman, melainkan juga memperlihatkan corak kehidupan multikultural di Banten pada puncak kejayaannya sebagai kota perdagangan internasional.

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network