Viral Video Sandal Rhoma Irama Hilang Saat Sholat Jum'at di Masjid,Ternyata Hoaks

BANJARMASIN, iNewsBanten - Konten video hoaks yang menyatakan sandal Rhoma Irama hilang di masjid berbuntut panjang. Pasalnya, pengurus badan pengelola Masjid Sabilal Muhtadin yang tak terima dengan video yang sempat viral di media sosial tersebut, melaporkan ke Subdit V Siber Dit Krimsus Polda Kalsel, Selasa 19 Juli 2022.

Sejumlah pengurus Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin, mendatangi Mako Dit Krimsus Polda Kalsel, siang kemarin, untuk melaporkan pembuat dan penyebar berita hoax yang menyebut sandal Rhoma Irama hilang usai melaksanakan ibadah Sholat Jumat, di Masjid Sabilal Muhtadin.

Baca Juga

Untuk Youtubers, Google Luncurkan Aplikasi Edit Video Yakni Youtube Create

Dalam laporannya, pihak Badan Pengelola Masjid Sabilal Muhtadin menyertakan alat bukti video hoaks berdurasi 20 detik tersebut.

Sekretaris Badan Pengelola Masjid Syamsul Rani mengatakan pihaknya tidak terima dengan video karena dapat menyudutkan pihak pengelola masjid. Ia juga berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran semua pihak agar tidak sembarangan membuat informasi palsu dengan alasan apa pun, terlebih lagi dengan alasan candaan.

"Ini sekaligus pelajar buat semua agar tidak membuat vide serupa," ujar Syamsul Rani.

Baca Juga

Wah! Ternyata YouTube Paling Banyak Digunakan Anak di Bawah 12 Tahun, Bagaimana Peran Orang Tua

Sementara, Kasubdit Lima Siber Dit Krimsus Polda Kalsel, Kompol Ricky Boy Sialagan, membenarkan adanya laporan tersebut. Kini pihaknya masih mendalami laporan itu untuk mengambil langkah penyelidikan lebih lanjut.

"Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.

Untuk diketahui, video hoaks itu tersebar di berbagai media sosial yang menginformasikan Raja Dangdut Rhoma Irama menjadi khatib Sholat Jumat pada 15 Juli 2022. Video dengan visual kubah masjid dan jamaah pulang Solat Jumat diisi suara yang mengaku panitia masjid menginformasikan sandal Rhoma Irama hilang dan meminta untuk segera dikembalikan.

Editor : Mahesa Apriandi