Merinding, Ditemukan Makam Keramat Ular Raksasa Tersembunyi di Atas Bangunan Candi

SERANG, iNewsBanten - Bikin merinding, ditemukan makam yang dikeramatkan oleh warga di Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Jawa Timur. Makam keramat tersebut berada di atas bukit batu. Mitosnya, ini adalah makam ular naga raksasa yang pernah ada di Pulau Jawa. Lantas, seperti apa penampakan makam Keramat ular naga tersebut? Berikut ulasannya dirangkum melalui Channel YouTube Kuno Brono, Senin (13/12/2021).

Dalam video di YouTube Channel-nya, Kuno Brono memperlihatkan bagaimana rupa bentuk dari makam ini.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar, tidak ada yang berani menggusur area makam yang memiliki ketinggian mencapai 15 meter ini.

"Awalnya makam ular naga ini ditemukan oleh sesepuh di sini. Tidak ada yang berani gusur karena dikeramatkan warga di sini," kata salah satu warga kepada Kuno Brono.

Berdasarkan pantauan, kawasan ini terlihat asri dipenuhi rumput hijau. Kemudian, terdapat bukit batu yang dikeramatkan warga. Tidak sedikit warga yang datang untuk berkunjung. Bahkan, dikunjungi oleh warga dari luar kota. Untuk melihat lebih dekat makam keramat ini, Anda harus menaiki tanjakan ekstrem. 

Namun, harus hati-hati karena di sini banyak tumbuhan merambat yang subur. Dikhawatirkan terdapat ular yang bersembunyi. “Itu tanjakannya sangat tinggi sekali, dan susah dinaiki karena sangat tajam," ujar pemilik YouTube Channel Kuno Brono yang dilansir pada Senin (13/12/2021).


Setelah sampai di atas, bukan hanya ada makam keramat, di sini juga terdapat batuan candi. Dari atas batuan ini, Anda akan melihat pemandangan alam yang Indah. Kuno Brono juga memperlihatkan sungai yang mengalir bersih di samping makam, serta bebatuan besar yang ada di bawah makam.

Meski tanjakan makam itu sangat tajam dan sulit untuk dinaiki, pemilik YouTube Channel Kuno Brono bersama rekan-rekannya tetap berusaha menaiki makam tersebut. Sesampainya di atas, rupanya bukan hanya ada makam, tapi juga terdapat bangunan-bangunan yang diduga candi. "Di sini ternyata bangunan candi juga. Batu bata ya besar sekali," kata dia.

Editor : Mahesa Apriandi