SERANG, iNews Banten- Inilah ilmuwan yang langsung bersyahadat masuk Islam setelah meneliti isi Al Quran. Al Quran merupakan kitab suci umat Islam yang di dalamnya terdapat banyak petunjuk tentang alam semesta.
Bahkan sebelum ilmu pengetahuan meneliti fenomena-fenomena tersebut, Al Quran sudah menuliskannya. Hal ini pula yang kemudian membuat sejumlah ilmuwan non-muslim masuk Islam setelah penelitian yang mereka lakukan ternyata jawabannya ada di Alquran.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa ilmuwan yang langsung bersyahadat masuk Islam setelah meneliti isi Al Quran.
Ilmuwan Langsung Bersyahadat Masuk Islam setelah Meneliti Isi Al Quran
1.Maurice Bucaille
Maurice Bucaille merupakan seorang ahli bedah asal Prancis. Bucaille kemudian ditugaskan untuk menjadi pemimpin dalam penelitian tentang mumi Fir’aun. Hasil akhir penelitian yang dilakukannya pun sangat mengejutkan, dimana hasil penelitian tersebut mengungkapkan adanya sisa-sisa garam yang melekat pada mumi.
Hal ini menjadi petunjuk bahwa Firaun meninggal karena tenggelam. Jasad Firaun segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet.
Namun, penemuan ini juga menyisakan tanda tanya bagi Bucaille. Bagaimana jasad mumi yang sudah tenggelam lama di dalam laut ini masih lebih baik kondisinya dibanding mumi-mumi lainnya?
Ia kemudian mendengar bahwa Al Quran pernah mengisahkan tentang kematian Firaun.
Setelah menemui sejumlah ilmuwan autopsi Muslim, ia diberitahu mengenai salah satu ayak dalam Al Quran.
"Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami" (Q.S.Yunus: 92)
Ayat ini sangat menyentuh hati Bucaille, dan ia pun memutuskan untuk menjadi mualaf.
2. Jacques Yves Cousteau
Jacques Yves Cousteau adalah seorang ahli kelautan atau Oceanographer terkemuka asal Prancis. Saat melakukan eksplorasi bawah laut, Cousteau menemukan sebuah fenomena yang mengejutkan.
Cousteau menemukan kumpulan beberapa mata air yang tidak bercampur dengan yang lain. Seolah-olah ada dinding yang membatasi keduanya.
Kemudian, ia menceritakan temuannya ini pada seorang profesor Muslim. Profesor tersebut kemudian memberitahu Cousteau tentang ayat Al Quran yang menceritakan fenomena ini.
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi,” (QS. Al-Furqan: 53).
Setelah itu, Jacques Yves Cousteau memutuskan untuk masuk Islam.
3. Tagatat Tejasen
Tagatat Tejasen merupakan seorang ilmuwan di bidang anatomi asal Thailand. Tejasen mantap memeluk agama Islam setelah ia melakukan sebuah penelitian dermatologi dalam tinjauan anatomi.
Dalam penemuan modern di bidang anatomi telah dibuktikan bahwa luka bakar yang terlalu dalam bisa mati saraf pengatur sensasi. Saat terjadi luka bakar hingga lapisan terakhir, orang tersebut tidak akan merasa nyeri.
Hal ini karena tidak berfungsinya ujung saraf eferen dan eferen yang rusak akibat luka bakar tersebut.
Penelitian ini ternyata sudah ada dalam ayat Al-Quran.
“Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka dan mengganti kulit mereka yang baru setiap kali kulit itu habis terbakar” (QS An-Nisa:56).
Pada 1983, Tejasen mengucap syahadat di hadapan peserta konferensi.
4. William Brown
Pada 1981, terbit Journal of Plant Molecular Biologies yang mengungkapkan hasil penelitian yang dipimpin oleh seorang profesor bidang ilmu biologi bernama William Brown. Penelitian tersebut tentang suara halus yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia (ultrasonik).
Suara tersebut terus berulang lebih dari 1000 kali tiap detiknya.
Dengan teknologi yang sangat canggih, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami.
Seorang peneliti muslim India mengatakan bahwa temuan tersebut sesuai dengan apa yang termaktub Al Quran Surah AL Isra ayat 44, yang artinya:
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”
Kemudian dalam suatu kesempatan Profesor Brown mengatakan bahwa selama hidupnya, ia belum pernah menemukan fenomena semacam ini.
"Dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirkan. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain," ungkap William Brown.
Itulah sejumlah ilmuwan yang langsung bersyahadat masuk Islam setelah meneliti isi Al Quran.
Editor : Mahesa Apriandi