KUALA LUMPUR, iNewsBanten - Seorang bocah perempuan berusia 10 tahun di Kundasang, Sabah, Malaysia, menjadi pembicaraan netizen. Bocah bernama Riska itu rela berpanas-panasan mengenakan kostum Pikachu untuk mencari uang untuk keluarganya.
Kisah Riska diangkat oleh seorang aktivis Adrian Edy ke media sosial yang menemuinya pada Kamis pekan lalu.
Menurut Edy, Riska bekerja sambilan menggunakan kostum Pikachu di lokasi strategis di Sabah itu. Pagi hari dia sekolah demi mengejar cita-citanya mencapai gelar doktor. Selepas sekolah dia pergi bekerja sampai petang.
Dia menawarkan siapa pun yang ingin berfoto dengan Pikachu. Untuk jasa itu, Riska tak mengenakan tarif, melainkan menerima sekadarnya.
Ibu Riska bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran dekat dengan tempat di Riska bekerja.
Ada tiga alasan Riska sanggup menahan panas dan aus bekerja beberapa jam sehari menggunakan kostum Pikachu. Dia perlu uang untuk membayar uang sekolah, membeli ponsel, dan membelu kue ulang tahun yang dirayakan pada 20 September mendatang.
"Riska dari keluarga susah. Ibunya mengatakan kepada saya dia tak mampu membeli kue ulang tahun Riska. Sebab itu Riska mau jadi maskot, dia ingin mencari uang untuk beli hadiah sendiri. Yang bikin sedih, dia sudah lama mau beli ponsel. Dia juga menabung untuk bayar uang sekolah. Oleh karena itu dia menjadi maskot di Kundasang, tak jauh dari tempat kerja ibunya," ujarnya, dikutip dari MStar.
Sebelum menjadi Pikachu, Riska pernah berjualan sayur dan menjadi pembantu di restoran.
Meski bekerja keras untuk anak seusianya, Riska tetap ceria dan ramah kepada pelanggan.
"Ketika saya bertemu Riska, dia baru saja pakai maskot tak sampai 5 minit. Setelah itu dia membuka kostum, terlihat dia berkeringat. Memang panas pakai kostum itu walaupun cuaca agak sejuk di Kundasang," tuturnya.
Sebagai hadiah, Edy membelikan sebuah ponsel buat Riska, sekaligus merealisasikan salah satu impiannya.
"Sebenarnya video Riska jadi maskot sudah viral. Jadi ramai yang mencolek saya agar mencari dan bantu dia. Ketika mengadakan misi bantuan di sana, saya mencari Riska dan memberikan sebuah ponsek untuknya," ujar Edy.
Setelah mendapat ponsel, Riska melompat-lompat senang.
Edy juga membuat video kolaborasi dengan Riska dan mengunggahnya di media sosial.
Editor : Mahesa Apriandi