Tasyakuran dan Pembukaan Wisata Warung Angkringan Quwali Le Cafe Kota Cilegon

CILEGON, iNewsBanten - Masakan Rabeg khas Banten yang sering kita temukan di tempat-tempat hajatan pernikahan saja, kini hadir setiap hari di Perumahan Grand Sutera Cilegon (GSC) Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Sabtu (08/10/2022). 

Warung angkringan Quwali Le Cafe ini bukan saja menyajikan menu menu masakan dan minuman saja, akan tetapi disini juga ada wisata Gubuk mandi bola, balon udara cilegon (Bucin) dan kita juga bisa melihat Pemandangan-pemandangan yang menakjubkan melalui Wahana Metaverse Cilegon. 

Baca Juga

Lapas Cilegon Kembali Salurkan Paket Bantuan Sosial Kepada Masyarakat Sekitar

Dalam kegiatan tasyakuran dan lounching wisata angkringan, Iim Setiawan pengelola angkringan Quwali Le Cafe menjelaskan kepada iNewsBanten, alhamdulillah hari ini kita melakukan tasyakuran dan pembukaan wisata warung angkringan yang kita namai Quwali Le Cafe dan kita juga mengundang beberapa anak yatim yang ada disekitar wilayah Kelurahan Lebak Denok, untuk mendoakan kelancaran dan kesuksesan usaha kita.

Di warung Quwali Le Cafe ini kita akan memadukan serta memodernisasikan makanan khas rabeg Cilegon dengan sajian stim but kekinian yang sangat berbeda, dan di wisata warung angkringan ini juga kita ada balon udara Cilegon yang sudah viral di Cekerai, karena di Cikerai tempatnya terlalu jauh kini Bucin hadir ditengah Kota, yaitu di Perumahan Grand Sutera Cilegon dengan istilah Tour Of Duty.

Dengan adanya warung Quwali Le Cafe di Cilegon ini saya berharap ingin memperkenalkan rabeg makanan khas Banten ke kaum milenial yang ada di Kota Cilegon dan sekitarnya," Ucap Wawan. 

Baca Juga

Wujudkan Program Presiden Prabowo-Gibran Menuju Indonesia Emas, ProGIB Gelar Rapim Tingkat Provinsi

Ditempat yang sama H Obie selaku pemilik tempat mengatakan, dengan dibukanya wisata angkringan warung Quwali Le Cafe yang menyajikan rabeg makanan khas Banten bisa berkembang di Kota Cilegon khususnya di Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil," Tutupnya.

Editor : Mahesa Apriandi