get app
inews
Aa Read Next : Semangat Kebangkitan dan Teknologi, Lapas Cilegon Laksanakan Upacara Peringatan Harkitnas ke-116

Dunia Pendidikan Indonesia Dalam Kemajuan Teknologi

Kamis, 08 Desember 2022 | 06:20 WIB
header img
Ilustrasi E-learning (Dok.Istimewa)

SERANG, iNewsBanten - Dalam memanfaatkan teknologi, guru harus lebih kreatif dalam menciptakan pembelajaran yang lebih produktif.

Dunia pendidikan dalam kemajuan teknologi, terutama melalui e-learning mempercepat kemajuan pendidikan di dunia termasuk Indonesia. E-learning mendukung siklus proses mengajar dan belajar Guru dengan anak didik dapat dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun.

Sebagai fasilitator guru harus mampu memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk mendesain pembelajaran kreatif yang memampukan siswa aktif dan berpikir kritis.

Rupanya dalama prinsip kegiatan online lainnya, jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang untuk melakukan kegiatan, termasuk dalam hal ini adalah belajar. E-Learning secara tepat. e-Learning itu sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep Distance Learning, yaitu penyampaian instruksional yang tidak mengharuskan siswa untuk hadir secara fisikpada tempat yang sama dengan pengajar.

 (Orneger,UNESCO, 2003).

E-Learning merupakan proses belajar secara yang dihasilkan dengan cara menggabungkan materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar. (Vaughan Waller, 2001). Definisi lain memaparkan e-Learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar di mana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan di manapun. 

Bentuk e-Learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai situs e-Learning. E-Learning atau Internet Enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar (Jo Hamilton-Jones).

Teknologi dalam dunia pendidikan terutama melalui e-learning mempercepat kemajuan pendidikan di dunia termasuk Indonesia. E-learning mendukung siklus proses mengajar dan belajar Guru dengan anak didik dapat dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, dan di manapun itu.

Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e-Learning adalah pertama soal-soal. Materi dapat disediakan dalam modul, adanya soal-soal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan.Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan pelajar mendapatkann apa yangdibutuhkan.

Kedua, komunitas. Para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan.

Ketiga Guru online. Para pengajar selalu online untuk memberikan Arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi. Keempat, kesempatan bekerja sama. Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau real time tanpa kendala.

Kelima, multimedia. Penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.

Teknologi pendidikan saat ini menjadi penting untuk mengakselarasi penyerapan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan.Ketertinggalan penerapan teknologi pendidikan bisa membawa Indonesia tertinggal dalam transformasi teknologi dan pengetahuan dengan banyak negara di dunia.

Tidak beruntung karena telah digunakan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim dilantik jadi Pandemi Covid langsung melontarkan prioritas teknologi digital di pendidikan. 

Di awal jabatan Nadiem, Kemendikbudristek telah meluncurkan program Digitalisasi Sekolah yang menjangkau pelosok luar jawa seperti di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pada tanggal 18 September 2019.

Pada kesempatan ini, Mendikbud membagikan tablet komputer kepada 1.142 siswa yang terdiri dari 508 siswa kelas 6, 303 siswa kelas VII, dan 331 kelas X. Tablet komputer yang telah diisi dengan buku elektronik dan aplikasi Rumah Belajar yang dapat digunakan untuk mengakses materi dengan atau tanpa jaringan internet.

Mendistribusikan perangkat terkait dengan infrastruktur teknologi pendidikan digital seperti komputer tablet yang akan digunakan oleh masing-masing siswa, setiap sekolah juga menerima satu unit PC server, satu unit laptop, harddisk, router, LCD, dan speaker.

Sekurangnya dari data Humas Kemendikbudristek 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi.

Kemudian, terbentuk lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpul lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri. Ada lebih dari 92 ribu konten pembelajaran telah diunggah oleh guru yang dapat dijadikan referensi anak didik terhadap materi pengetahuan yang ingin dipelajari serta bisa menginspirasi sesama guru terkait.

Tetapi kemajuan penerapan teknologi di lingkungan pendidikan ini juga disebabkan oleh pembelajaran Jarak Jauh selama masa pandemi sengaja merancang teknologi informasi di dunia pendidikan.

Pandemi Covid-19 telah menuntut banyak orang dan lembaga untuk melakukan banyak perubahan. Seperti satuan pendidikan yang kini mengubah teknik belajar siswa dan cara mengajar guru dari tatap muka menjadi berani (online).

Berdasarkan survei internal Zenius Education pada pelajar pengguna fitur Zenius Live Teaching, didapati sekitar 80,91 persen pengguna merasa fitur kelas online berhasil membantu mereka untuk memahami pelajaran.

Rangkaian data dan kemajuan penerapan teknologi informatika di Tanah Air tentu saja sangat menggembirakan. Itu berati dunia pendidikan Indonesia tak ketinggalan dengan negara lain terutama kawasan ASEAN. Tetapi hanya mengandalkan penggunaan e-learning dalam transformasi pendidikan memiliki beberapa kelemahan.Berdasarkan temuan University of Illinois dalam Illinois Online Network (2012), terdapat beberapa kekurangan e-learning yang dapat menjadi pertimbangan dan perlu dikembangkan dalam pengembangannya.

Kekurangan e-learning dibagi menjadi enam kategori utama, yaitu teknologi, fasilitator, administrasi dan fakultas, siswa, kurikulum, dan lingkungan online.

Beberapa faktor yang menjadi kelemahan dari e-learning itu sendiri adalah teknologi, siswa, fasilitator, dan kurikulum yang tidak siap untuk mengadopsi sistem e-learning.

Untuk mengatasi kelemahan e-learning maka tetap menjaga kualitas sistem belajar tatap muka di kelas. Karena tidak semua transformasi ilmu pengetahuan dapat ditransfer ke anak didik melalui e-learning terutama jika menyangkut keterampilan (skill) dan praktikum.

Sudah tepat komitmen Mendikbduristek bahwa transformasi teknologi yang dilakukan pemerintah tetap fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran luring ( offline ).

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut