JAKARTA, iNewsBanten - Destinasi wisata Lembah Baliem merupakan salah tempat wisata terkenal di Papua. Letaknya berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Lokasi tersebut masih alami. Tak terjamah oleh pembangunan yang masif khas perkotaan. Saking indahnya, wisatawan akan merasa berada di surga ketika menginjakkan kaki di Lembah Waliem.
Adapun Lembah Baliem merupakan lembah aluvial yang terbentang pada ketinggan 1.500-2.000 mdpl. Lembah ini dikelilingi Pegunungan Jayawijaya yang dikenal dengan puncak-puncak salju abadinya.
Lokasinya yang berada di ketinggian, membuat Lembah Baliem dikelilingi pegunungan. Suhu udara di sini berkisar 10-15 derajat Celsius.
Memiliki panjang sekitar 80 kilometer dan lebar mencapai 20 kilometer, lembah ini dipotong Sungai Baliem yang mengalir ke Grand Valley dan bermuara di Laut Arafura.
Tak hanya pegunungan yang dapat memikat wisatawan. Ladang penduduk berlatar puncak gunung juga menjadi teman perjalanan menuju Lembah Baliem.
Lembah Baliem ditemukan secara kebetulan pada 23 Juni 1938 oleh seorang peneliti asal Amerika bernama Richard Archbold. Archbold melakukan penerbangan di atas lembah dengan pesawat terbang airnya PBY Catalina 2 bernama Guba II.
Pakar ilmu hewan dan filantropis ini adalah cucu industrialis minyak kaya raya, John Dustin Archbold. Archbold pula yang pertama kali bersentuhan langsung dengan Suku Dani.
Perpaduan antara hamparan rumput dan pepohonan yang tumbuh membuat Lembah Belium terlihat seperti hamparan permadani hijau. Sepanjang mata memandang, hanya ada vegetasi hijau dibalut birunya langit.
Tak hanya menawarkan panorama alam yang indah, Lembah Baliem menarik minat wisatawan lantaran menjadi lokasi Festival Lembah Baliem. Festival tersebut menampilkan jejak peradaban nenek moyang Suku Hubula.
Festival tersebut digelar setiap tahun sejak 1989 dan dianggap sebagai ikon pariwisata Papua oleh dunia. Dalam festival itu, terdapat sejumlah atraksi seperti perang-perangan kolosal, karapan babi, hingga bakar batu.
Pertunjukan tari dan musik tradisional, seni merias tubuh Suku Hubula, hingga pasar seni pun ikut ditampilkan dalam festival tersebut.
Artikel ini pernah tayang di iNews id
Editor : Mahesa Apriandi