Lalat Berkeliaran, Warga Lebak Selatan Keluhkan Kotoran Peternakan Ayam

LEBAK, iNewsBanten - Akibat banyaknya peternakan ayam di wilayah Lebak Selatan Banten khususnya di wilayah Kecamatan Gunung Kencana dan Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak Provinsi banten. 

Diduga menjadi penyebab banyaknya lalat yang berkeliaran ke lingkungan sekolah dan lingkungan pemukiman  warga. 

Hal tersebut disampaikan oleh beberapa guru sekolah saat ditemui wartawan disekolahnya  beberapa waktu lalu. 

Mereka mengeluhkan banyaknya binatang lalat di sekolahnya tersebut diakibatkan kotoran peternakan ayam yang sedang memanen ternaknya. 

Keberadaan lalat tersebut tentu saja dianggap sangat mengganggu karena pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tak jarang lalat-lalat tersebut masuk ke dalam ruang kelas dan mengganggu kenyamanan para siswa dan guru yang sedang pokus melaksanakan kegiatan KBM. 

Beberapa guru sekolah yang enggan menyebutkan namanya saat dihubungi wartawan pada Rabu (15/02/2022)."Menyampaikan, kalau disekolahnya tersebut sudah tak heran ketika banyak lalat berkeliaran."katanya.

"Sudah tak heran pak kalau banyak lalat berkeliaran di lingkungan sekolah, apalagi pas musim panen ayam dibarengi dengan musim hujan, makanan dan minuman dimeja itu suka dikerumunin lalat."Katanya.

Menurutnya, kadang makanan atau minuman itu belum kita makan tapi sudah di kerumunin lalat."Ujarnya. 

Terpisah, Astar salah satu warga Desa Cimanyangrai Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak Provinsi Banten Juga menyampaikan hal yang sama saat ditemui wartawan. 

Menurutnya sudah tidak heran banyak lalat ketika musim panen ayam.

" Iya pak sama, setiap musim panen ayam ternak ditempat saya juga pasti banyak lalat, kalau disini sudah tak heran lagi kalau banyak lalat pak, kadang kopi yang belum kita minum juga sudah ada lalat yang menempel di gelas."Ucapnya. 

Pantauan wartawan dilapangan keberadaan lalat-lalat tersebut sangat mengganggu apalagi di lingkungan sekolah yang seharusnya identik dengan kebersihan agar para siswa dan para guru merasa nyaman dan pokus belajar, serta memiliki badan yang sehat dan bersih.

Editor : Mahesa Apriandi