SERANG, iNewsBanten - Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, secara persentase jumlah pengangguran ini jika dilihat dari provinsinya yang paling banyak ada di wilayah Banten.
"TPT (tingkat pengangguran terbuka) tertinggi tercatat di provinsi Banten sebesar 8,5%," ujarnya dalam rilis, Senin (9/5/2022).
Sementara itu pengangguran terendah ada di provinsi Sulawesi Barat yang tercatat 3,11%. Turun dibandingkan posisi Februari 2021 sebesar 3,28%.
Menurutnya, seluruh provinsi mengalami penurunan untuk tingkat penganggurannya. Meski demikian, belum kembali ke posisi normal (Februari 2020 sebelum ada Covid-19). Sebab, pada Februari 2020 pengangguran hanya sebanyak 6,93 juta orang atau 4,94%.
"Kondisi tenaga kerja kita sampai Februari 2022 jika dilihat dari levelnya itu bisa dikatakan belum sepenuhnya pulih dari kondisi sebelum Covid-19," tegasnya.
Wakil Ketua BEM FKIP Untirta Gymnastiar Hamdani buka suara terkait hal ini ia menyebutkan bahwa pemerintah provinsi (Pemprov) Banten belum ada langkah konkrit untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Berbicara soal tingkat pengangguran tertinggi di provinsi Banten ini sebagai bentuk kegagalan pemimpin daerah di provinsi Banten yang masih belum mampu mengatasi persoalan tersebut dilihat dari data badan pusat statistik TPT Februari 2023 sebesar 7,97 persen, turun sebesar 0,56 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022", ujarnya.
Gymnastiar menjelaskan bahwa melihat angka yang cukup besar artinya masyarakat provinsi Banten masih mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan dan hal ini belum ada langkah konkrit dari pemerintah provinsi Banten.
"Persoalan tersebut menjadi perhatian khusus dan ini adalah tantangan Pemprov Banten jika dilihat dari wilayah yang dimana banten dekat dengan DKI & Jabar yang merupakan magnet bagi para pekerja", tutupnya
Editor : Mahesa Apriandi