CILEGON, iNewsBanten -BPBD Kota Cilegon berkolaborasi dengan PT Pertamina Tanjung Gerem dan Komunitas tangggap bencana mengadakan pendampingan dan pelatihan kelompok sadar dan siaga Kebencanaan tahun 2023, untuk mengantipasi efek bencana dari faktor alam dan industri di wilayah sekitar operasional perusahaan dan salah satunya adalah Kelurahan Gerem yang mengangkat tema" Menuju Desa Tangguh Sadar dan Siaga Bencana" Kegiatan tersebut bertempat di Aula Kecamatan Gerogol Kota Cilegon, Rabu (17/05/2023).
Dalam kegiatan pendampingan dan pelatihan yang diadakan oleh PT Pertamina Tanjung Gerem yang berkolaborasi dengan pihak terkait, untuk pelatihan seperti ini harus dilaksanakan mengingat wilayahnya rentan dengan bencana alam yang disebabkan faktor alam dan juga industri," Ucap Rahmadi Ramidin Lurah Gerem saat diwawancarai iNewsBanten.
(Rahmadi Ramidin Lurah Gerem)
"Dengan adanya pelatihan dan pendampingan kelompok sadar bencana dari PT Pertamina Tanjung Gerem, yang memang sesuai dengan program kelurahan untuk mengedukasi masyarakat agar mampu beradaptasi dengan resiko bencana alam yang mungkin terjadi," ungkapnya
Lebih lanjut lagi Rahmadi menjelaskan, warga kami yang dilatih hari ini menjadi mentor bagi masyarakat yang lain supaya sigap dan berdaya maksimal dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin saja terjadi," saya berharap ini bukan hanya seremonial saja, tapi harus bersungguh-sungguh, karena bila bencana alam terjadi, kita tidak bisa main-main atau bercanda, tapi harus serius menanganinya," Pungkasnya.
Sementara itu masih ditempat yang sama Ketua Komunitas Banten Bangun Desa ( BBD) Aji Bujana menuturkan pelatihan dan pendampingan kelompok sadar dan siaga Kebencanaan tahun 2023 ini sangat penting dilakukan, karena mengingat letak geografis Kelurahan Gerem yang berada di Ring satu perusahaan dan juga termasuk daerah rawan bencana, setelah adanya pelatihan dan pendampingan bencana ini semoga masyarakat tanggap dan bisa menanggulangi secara mandiri seandainya terjadi musibah bencana alam datang menimpa sewaktu waktu, karena menangani bencana itu tidak bisa hanya dengan satu kelompok saja, akan tetapi kita butuh kolaborasi antara Pemerintah, swasta dan masyarakat," Tutupnya.
Editor : Mahesa Apriandi