get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Majapahit Bangun Bendungan dan Jembatan untuk Jaga Ketahanan Pangan

Begini Aturannya Gadai Tanah di Zaman Majapahit

Selasa, 25 Juli 2023 | 18:01 WIB
header img
Masyarakat Majapahit ternyata sudah mengenal sistem pegadaian. (Foto: istimewa)

MOJOKERTO, iNewsBanten - Unik, ternyata pada zaman Majapahit masyarakat telah mengenal sistem gadai tanah. Apa dan bagaimana sistem pegadaian ini dilakukan? Berikut uraiannya.

Di masa Majapahit sudah ada aturan khusus untuk masyarakat yang ingin menggadaikan tanahnya. Aturan ini bahkan termuat dalam sebuah kitab undang-undang yang khusus memuat tata cara pengelolaan tanah kerajaan.

Kitab undang-undang yang mengatur pengelolaan tanah kerajaan di zaman Majaphit dikenal dengan nama kitab Pratigundala.

Dalam bukunya, sejarawan Slamet Mulyana menyebut bahwa Kitab Negarakretagama karya Mpu Prapanca juga telah memberi petunjuk adanya pengaturan khusus tanah.

Sementara itu, pengelolaan tanah secara rinci dipertegas dalam kitab Pratigundala. Dalam kitab tersebut dinyatakan bahwa status tanah yang berada di wilayah kekuasaan Majapahit adalah milik raja. Dalam hal ini rakyat hanya punya hak untuk mengelola, memungut hasil, tetapi tidak untuk memiliki.

Dalam sejumlah prasasti kerap ditemui istilah 'tanah sima' sebagai hadiah tanah kepada satu orang atau sekelompok. Namun, sebenarnya pemegang sima hanya memiliki hak untuk mengatur pendapatan sendiri.

Pemegang sima juga dianggap bebas dari pajak. Hal ini yang memungkinkan pemegang sima 'menggadaikan' tanahnya dengan aturan tertentu.

Jika pemegang tanah ini ingin menjual atau menggadaikan tanah, sebenarnya ia hanya menjual atau menggadaikan hak pakainya saja.

Dalam kitab Pratigundala pasal 115 disebut:

"Barang siapa menggadaikan tanah, selama-lamanya tidak akan kadaluwarsa (leleb) karena tanah adalah milik raja. Tanah tersebut akan tinggal pada penggadai. Rakyat dapat menggadaikan tanah, namun sesungguhnya yang digadaikan hanya hak pakai tanah bukan hak memiliki tanah. Ditambahkan keterangan bahwa tanah gadai tidak dapat leleb (hilang) karena tanah adalah milik raja.

Dalam kitab tersebut juga diatur bahwa tanah tidak dapat 'menganggur' saja. Artinya siapapun yang memegang hak pengelolaannya harus memanfaatkan bidang tanah yang ada.

 

https://mojokerto.inews.id/read/324484/gadai-tanah-di-zaman-majapahit-begini-aturannya?utm_medium=sosmed&utm_source=whatsapp

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut