get app
inews
Aa Text
Read Next : Momentum Hari Ibu, Lapas Serang Angkat Peran Perempuan dalam Pembinaan Warga Binaan

Omsetnya Wow, Wali Kota Cilegon dan Kadis Koperasi & UMKM Kunjungi Rumah Produksi Tudung Saji

Jum'at, 03 November 2023 | 21:21 WIB
header img
Foto: Walikota Cilegon bersama Azah Muizah, Pengrajin produksi Tudung Saji.

CILEGON, iNewsBanten - Salah satu UMKM pembuatan tudung saji di Kota Cilegon kembali eksis setelah dibantu program Inkubasi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon, setelah sebelumnya mengalami drop alias kolep karena dihajar pandemi.

Ketika Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon Didin S Maulana mengunjungi tempat produksi pebuatan tudung saji, di Lingkungan Jombang Masjid, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang Kota Cilegon, pada Jumat 3 November 2023.

Pengrajin tudung saji atau pemilik Brand Zahkreasi, Azah Muizah mengakui setelah dihajar pandemi, omset usaha kerajinannya menurun drastis, setelah sebelumnya ia mendapatkan omset pertahun sebesar Rp75 juta per tahun, Ungkapnya.

“Disaat awalnya omset pertahun 75 juta itu, dan pandemi turun drastis, saya sendirian tidak ada karyawan,” ucapnya.

Masih kata dia, setelah dihajar pandemi dirinya dibantu oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon melalui program Inkubasi.

“Sedikit demi sedikit alhamdulillah sekarang sudah mulai naik lagi, dengan adanya program inkubasi dari Dinas Koperasi dan UMKM, Kita disitu diajarin cara branding produk dan lainnya akhirnya omset kita naik terus sampai saat ini, setahun itu mencapai Rp65 juta,” sambungnya.

Awal produksi tudung saji digelutinya itu dimulai sejak tahun 2015 silam, ia beralih ke kreasi tudung saji karena ketertarikan atau hobi dia terhadap tudung saji milik salah satu artis ketika itu melihat di televisi.

“Kreasi tudung saji berawal dari tahun 2015, awalnya saya toko baju akhirnya beralih ke kerajinan,” tutur ceritanya kepada iNews Banten.

“Tudung saji milik artis terlihat bagus ketika menonton di TV, akhirnya saya jadi pengen, ternyata adik ipar saya dari Cibinong membawa dan ngasih kepada mamah, mau dong saya, awalnya saya ngambil dari Cibinong kesini, lama banget pesenannya, akhirnya saya bikin sendiri,” lanjut Azah.

Hingga saat ini brand Zahkreasi memproduksi berbagai jenis tudung saji untuk dijual kepada para pelanggan, tidak hanya itu, sisa bahan dari tudung saji pun iya manfaatkan untuk dijadikan sendal jepit rumahan.

“Banyak produknya dari yang ukuran besar sampai yang mini ada, ada beberapa produknya seperti tempat air minum, tempat sendok, tempat kue, tutup sendok, awalnya hanya tudung saji, jadi merambah kemana,” ungkapnya.

Terkait metode pemasarannya, Azah mengungkapkan saat ini dia lakukan dua cara yakni online melalui medsos, dan platform digital, dan Offline melalui bazar.

“Pasarnya ada yang online dan ofline, di instagram, FB, WA, dan Shoppe, kalau pemasaran offline nya itu sudah ke Jakarta, Bandung, Aceh, pandeglang, lebak, dan wilayah banten lainnya,” katanya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon, Didin S Maulana mengatakan, UMKM yang dikunjungi merupakan UMKM yang sudah masuk dalam program Inkubasi.

Lebih lanjut, salah satunya ini kerajinan tudung saji yang diproduksi oleh orang Cilegon asli dan bisa menasional.

“Kali ini kunjungan pak Walikota Cilegon ke UMKM dalam hal ini kerajinan tangan tudung saji, ini lebih ke industri kreatif, yang sudah kita kunjungi itu sudah melakukan inkubasi bisnis,” katanya.

Kita juga berikan izin NIB juga termasuk sudah hak paten merek, semua di gratiskan. Jadi yang di inkubasi ini minimal 3 tahun kita bina,” sambung dia.

Masih kata dia, mengungkapkan pihak Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cilegon tidak hanya memberikan pelatihan saja, melainkan juga pembinaan kepada UMKM untuk naik kelas.

“Jadi tidak hanya pelatihan lalu kita tinggalkan, tetap kita bina, setelah tiga tahun sudah bisa naik kelas,” ucapnya.

Bahkan saat ini untuk permodalan UMKM di Kota Cilegon sudah dinaikan nilainya dari tadinya maksimal Rp3 juta sekarang meningkat menjadi Rp10 juta.

“Terkait modal, atas ide pak wali asalnya maksimal 3 juta sekarang akan dinaikan menjadi 10 juta, sekarang kita sedang urus regulasinya,” pungkasnya.

Disisi lain Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi UMKM yang ada di Kota Cilegon yang sudah mengikuti program inkubasi dari Dinas Koperasi dan UMKM.

“Kami ingin tahu bagaimana pergerakan UMKM di Kota Cilegon, bahkan omset UMKM ini sudah mencapat Rp75 juta pertahun, artinya ini harus disuport oleh pemerintah dari sisi promosinya,” Pungkas Helldy.

Editor : Mahesa Apriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut