iNews Banten – Di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, seorang pemain sepak bola asal Kabupaten Subang tewas usai tersambar petir saat bertanding. Detik-detik peristiwa mengerikan itu terekam kamera CCTV hingga viral di media sosial. Sabtu (10/2/2024). Dikutip dari iNews.id.
Nahas pada sekitar pukul 15.10 WIB, sebuah sambaran petir menyambar korban yang sedang berdiri. Korban sempat mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis namun nyawanya tak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit.
Saat kejadian, korban bersama timnya yang berasal dari Subang sedang bermain dari pukul 14.00-15.50 WIB.
Menurut sejumlah saksi, saat itu cuaca sedang tidak hujan bahkan cenderung cerah. Namun tidak lama terdapat awan mendung. Tiba-tiba, dua petir menyambar. Sambaran pertama menyambar penangkal petir yang ada di stadion. Sedangkan sambaran kedua langsung menghujam ke tubuh korban.
Saksi berinisial GJ mengatakan kronologi kejadian itu terjadi saat timnya menggelar pertandingan melawan tim korban dari Subang.
"Dia (korban) ke Bandung, timnya lawan tim saya. Cuaca agak mendung, awal main panas, tapi di selatan sama timur sudah kelihatan hujan. Di lapangan masih panas. Makanya kami berani main," kata GJ saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (10/1/2024).
GJ menyatakan, saat memasuki babak ketiga, langit mulai mendung dan tiba-tiba terdengar suara petir dan kilatannya menyambar penangkal. Tak lama, terdengar lagi suara petir kedua dan mengenai kaki korban.
"Petir sekali menyambar ke penangkal, kedua kena kaki korban. Dari sana mulai banyak petir-petir. Korban pun tumbang," ujar GJ.
Awalnya, tutur GJ, para pemain mengira korban tiarap menghindari petir. Setelah dicek, korban ternyata sudah tidak sadarkan diri.
"Kirain anak-anak itu tiarap, terus enggak bangun-bangun. Langsung dikasih pertolongan dulu dan telepon ambulans," tuturnya.
Akibat sambaran petir itu, kata GJ, sepatu ber pull besi yang dipakai korban terbakar dan warna kulitnya menjadi merah.
"Sepatunya kebakar, ngegaris sampe ke baju. Baju korban robek. Luka di dada, kena petir, kulit meleleh, hitam kemerahan," ucap GJ.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sariningsih dan dikabarkan meninggal dunia.
"Saya dari situ tidak ikut ke RS, tapi dapat kabar korban meninggal, pertandingan juga tidak dilanjutkan lagi karena semua panik," ucapnya.
Editor : Mahesa Apriandi