JAKARTA, iNewsBanten - Sholat Maghrib dan Subuh merupakan bagian dari sholat wajib 5 waktu. Dalam pelaksanaannya, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan setelah sholat Maghrib dan Subuh.
Lantas amalan sunnah apa yang dimaksud? Ustaz Najmi Umar Bakkar pun memberi penjelasan sebagai berikut.
Dari Abdurrahman bin Ghanm, dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda :
"Barangsiapa sebelum berpaling dan belum mengubah posisi duduk tahiyatnya dari shalat maghrib dan shalat subuh, lalu membaca 10 kali :
لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadir"
[Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanyalah milik- Nya kerajaan dan segala pujian. Dia Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu].
Jika amalan sunnah diamalkan maka ada sejumlah keutamaan didapatkan bagi yang mengamalkannya.
Allah Ta'ala akan menuliskan baginya dengan setiap 1 ucapannya itu 10 kebaikan, menghapus darinya 10 keburukan, mengangkat untuknya 10 derajat. Lalu, sebagai pelindung dari perkara yang dibenci, sebagai pelindung dari syaitan yang terkutuk dan tidak ada dosa yang membinasakannya kecuali (dosa) kesyirikan.
Dan dia termasuk orang yang paling baik amalannya, kecuali orang yang melebihinya dengan membaca yang lebih baik dari apa yang dia baca." [HR. Ahmad IV/227, Shahiihut Targhiib wat Tarhiib No. 477].
Ustaz Najmi Umar Bakkar juga memberi catatan bahwa amalan sunnah ini dilakukan setelah Shalat Subuh dan Shalat Magrib.
Lantas setelah salam, maka lafazkan :
1 Astaghfirullah (sebanyak 3x), lalu baca
2. Allaahumma antas-salaam wa minkas-salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom.
.
3. Lalu bisa baca dzikir ini 10 x (sebelum berpaling dan sebelum mengubah posisi duduk tahiyat) dan kemudian membaca zikir-zikir setelah shalat yang lainnya.
Wallahu ta'ala a'lam.
Editor : Mahesa Apriandi