Tuai Sorotan Publik, Anggota DPRD Gandeng Kedua Istrinya Disaat Pelantikan

TANGERANG, iNewsBanten - Video menarik perhatian disaat pelantikan anggota DPRD di wilayah Mamuju Tengah. Hal ini menjadi sorotan publik pasalnya seorang anggota DPRD terpilih menghadiri pelantikan dengan memboyong dua istrinya. Rabu, 4 September 2024.

Umar anggota DPRD terpilih sekaligus merupakan mantan Kepala Desa Salulekbo. Dalam konstelasi politiknya ia memperoleh suara yang signitifikan di Daerah Pemilihan (Dapil) 1, meliputi wilayah Topoyo dan Tobadak.

Selain itu, pada pemilihan ini, Umar berhasil meraup 6,17% suara yang memastikan posisinya di lembaga legislatif.

Momen pelantikan yang menjadi menarik perhatian publik adalah ketika kedua istrinya yang turut hadir mendampinginya. Secara terbuka Umar menyatakan bahwa telah berpoligami sejak tahun 2006.

Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa hidupnya tetap harmonis meskipun kedua istrinya tinggal dalam satu atap, karena kunci utama keharmonisan keluarganya ialah kejujuran dan keadilan dalam setiap memperlakukan kedua istri berserta anak-anaknya.

"Sejak awal saya selalu mengutamakan kejujuran dan berusaha berlaku adil kepada kedua istri saya. Itulah yang menjadi fondasi kuat dalam rumah tangga kami," ucap Umar.

Umar juga telah dikaruniai delapan orang anak dari pernikahannya dengan kedua istrinya. Dengan bangga, ia menambahkan bahwa keluarga besar mereka selalu hidup rukun dan saling mendukung dalam berbagai aspek kehidupan.

Dari kejadian ini Umar dan kedua istrinya tidak luput dari perbincangan hangat di kalangan masyarakat, mulai dari reaksi kekaguman hingga perdebatan sekalipun terkait kehidupan pribadi maupun pejabat publik.

Kendati seperti itu bagi Umar, keputusan ini adalah bagian dari kehidupannya yang dijalani dengan transparansi dan keterbukaan.

Video pelantikan yang menampilkan momen tersebut telah diunggah oleh berbagai akun media sosial dan telah mendapatkan ribuan likes serta komentar dari warganet.

Meskipun kontroversial, kehadiran Umar dengan dua istri pada pelantikan tersebut menjadi bukti bahwa kehidupan pribadi seseorang dapat diterima publik asalkan dijalani dengan kejujuran dan integritas.

Editor : Mahesa Apriandi