LEBAK, iNewsBanten - Sebagian warga Desa Rahong, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang berdomisili di Kampung Babakan Jaha, sudah mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih akibat dampak kemarau panjang.
Untuk kebutuhan mencuci pakaian dan mandi mereka masih memanfaatkan aliran air sungai cicadas yang keberadaannya lumayan cukup jauh sekitar satu kilometer dari pemukiman warga, namun untuk kebutuhan air minum dan memasak mereka merasa kesulitan karena kalau mengandalkan aliran sungai cicadas hanya layak untuk mandi dan mencuci pakaian saja, tapi tidak layak untuk di konsumsi.
Inah (55) warga Kampung Babakan jaha, Desa Rahong, Kecamatan Malingping, saat ditemui wartawan pada Minggu, (08/09/2024) menyampaikan bahwa dirinya dan warga lainnya saat ini tengah kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kami warga di Kampung Babakan jaha ini sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih, akibat musim kemarau panjang ini sumur dirumah sudah mulai mengering," katanya.
Menurut Inah, "untuk mencuci baju dan mandi kami biasa memanfaatkan aliran sungai cicadas yang jaraknya lumayan cukup jauh dan aliran sungai tersebut hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian saja, sedangkan untuk kebutuhan air minum dan memasak aliran air sungai tersebut tidak layak digunakan," ucapnya.
Inah berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah agar warga di kampung babakan jaha ini tidak kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
"Saya berharap ada bantuan air bersih dari pemerintah untuk meringankan beban kami disini," harapnya.
Sementara Rijal salah satu tokoh di kampung tersebut juga menyampaikan hal yang sama.
"Iya dampak kemarau panjang ini sebagian warga sudah mulai mencuci pakaian dan mandi ke sungai karena sumur yang biasa menjadi sumber air untuk mencukupi kebutuhan sehari - hari sudah mulai mengering," katanya.
"Saya berharap pemerintah secepatnya memperhatikan dan mendistribusikan bantuan air bersih ke Kampung Babakan jaha ini, agar warga disini secepatnya mendapatkan pasokan air bersih," tegasnya.
Editor : Mahesa Apriandi