PANDEGLANG, iNewsBanten - Memprihatinkan, dikarenakan ruang kelas ambruk, siswa SDN Pasir Tenjo 4, yang ada di Kampung Kelapanunggal, Desa Pasir Tenjo, Kecamatan Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa harus belajar di teras depan ruang guru.
Menurut Rosiana, Guru kelas 1, SDN Pasir Tenjo 4, hal tersebut lantaran kondisi dua ruang kelas yang telah ambruk, sehingga tidak bisa digunakan lagi. Sabtu, 25 Januari 2025.
"Kemarin pas ada kegiatan Jumat ibadah di kelas 5, itu atap kelas 1 ambruk, atapnya rapuh sekitar 1 tahun ini. Kami pindahkan dari ruang kelas karena tidak nyaman dan khawatir, kemarin saja sempat dipindahkan ke posyandu," ucapnya.
Bukan hanya itu, kerusakan terjadi pada bagian genteng, atap plafon yang ambruk, hingga dinding kelas yang sudah retak. Kondisi sekolah yang diisi 48 siswa ini, sudah satu tahun yang lalu mulai mengalami kerusakan.
"Tahun kemarin kondisinya sudah rapuh tapi tahun ini kondisinya makin parah karena cuacanya hujan, genting dan atapnya juga sudah tidak berfungsi lagi. Sebenarnya semua ruang kelas tidak layak tapi yang paling parah itu kelas 1, 2 dan kelas 3," ujarnya.
Para dewan guru berharap, pemerintah daerah maupun pusat dapat segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Soalnya dari masyarakat khususnya wali murid kalau sekolahnya tidak dibangun ya mungkin anaknya pada pindah sekolah. Ini bukan masalah kegiatan belajar saja malah bisa mengarah ke nyawa seseorang," tegasnya.
Kondisi salah satu ruang kelas yang ambruk, kondisinya memprihatinkan.
Sama halnya dengan Ira, salah satu wali murid, ia mengkhawatirkan ruang kelas yang lain ada yang ambruk kembali. Adapun mengenai pembelajaran di luar kelas, para orang tua selalu mendukung kebijakan sekolah, untuk kebaikan bersama.
"Setuju tidak setuju tapi mau gimana lagi daripada kena reruntuhan ya lebih baik di luar lah. Kami sengaja jagain disini karena takut itu kena reruntuhan kalau roboh," ucap Ira.
Mereka berharap, gedung sekolah SDN Pasir Tenjo 4 ini dapat segera diperbaiki, agar proses pembelajaran dapat kembali dengan lancar dan nyaman.
Editor : Mahesa Apriandi