Kolaborasi Mahasiswa dan Pemda Gelar Diskusi Publik Terkait Penutupan TPA

TANGERANG, iNewsBanten - Kolaborasi organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Cabang Tangerang, menggelar Diskusi Kedaerahan dengan tema "TPA Ditutup, Kita Bisa Apa?", bertempat di Gedung Pemuda, Kota Tangerang, pada Selasa (18/03/2025).
Kolaborasi mahasiswa yang dihadiri oleh berbagai organisasi juga menghadirkan pemangku kebijakan sepeti Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dan Kepala Bidang PSLB3 Kabupaten Tangerang.
Kegiatan tersebut, digagas untuk memitigasi dampak penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di wilayah Tangerang Raya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Cabang Tangerang, Indri Damayanthi mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan perwujudan SEMMI sebagai mitra kritis dan strategis pemerintah daerah.
"Tentu kolaborasi seperti ini diperlukan untuk memyerap ide dan gagasan atas permasalahan yang terjadi, insyaallah outputnya akan kami sampaikan ke kepala daerah sebagai bentuk rekomendasi," kata Indri Damayanthi yang juga Founder Gerakan Pertiwi.
Senada dengan Indri Damayanthi, Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kepemudaan PB SEMMI, Muhammad Senanatha dalam pidatonya menggaungkan kepedulian semua pihak dengan kondisi darurat sampah.
"Kondisinya semakin lama, semakin memperihatinkan, tentu ini perlu kolaborasi semua pihak, tentunya SEMMI siap membersamai kebijakan pemerintah di Tangerang Kota dan Kabupaten," kata Sena sapaan akrab.
Di tempat yang sama, Hari Mahardika, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 menyampaikan dalam paparannya sebagai narasumber terkait kebijakan penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di wilayah Kabupaten Tangerang.
"Pada prinsipnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat untuk penutupan TPA dengan sistem open dumping," kata Hari narasumber pada diskusi tersebut.
Lebih lanjut, Kepala Bidang PSLB3 tersebut juga menyampakan bahwa DLHK Kabupaten Tangerang sedang melakukan pembenahan.
"Kabupaten Tangerang telah memiliki alat pengolah sampah AWS Pyrolisis di TPS3R Mustika dan TPS3R Salembaran dengan kapasitas puluhan ton perhari," terang Hari
Masih ditempat yang sama, Wawan Fauzi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang menyampaikan bahwa penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah perlu dimaknai dengan benar.
"Bahwa yang ditutup itu bukan tempat pemrosesan akhir sampahnya, melaikan metode open dumpingnya, Pemerintah Kota Tangerang mengajak masyarakat untuk menangani timbulan sampah dengan pemilahan dari sumber," kata Wawan Kepala Dinas LH Kota Tangerang.
Selain narasumber, kegiatan tersebut juga mengundang berbagai aktivis lingkungan dari berbagai organisasi sebagai panelis, seperti Direktur Eksekutif Teratai Institut, Direktur Eksekutif Poros Intelektual Muda, dan Founder Saba Alam Indonesia Hijau.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penyerapan rekomendasi dari berbagai pihak, hal tersebut ditunjukkan sebagai bahan pertimbangan kepala daerah dalam mengambil atau merumuskan kebijakan.
Salah satu rekomendasi yang akan didorong diantaranya penganggaran 3% APBD untuk pengelolaan sampah, upaya penanganan sampah dari sumber dan masih banyak yang lainnya.
Editor : Mahesa Apriandi