Sambut Eskalasi Politik 2029 Partai Perindo Banten Mulai Panaskan Mesin

TANGSEL, iNews Banten - Sambut eskalasi politik 2029 Partai Perindo Banten mulai panaskan mesin, pemanasan mesin politik dilakukan dengan cara mengkonsolidasi pengurus tingkat Daerah dan Wilayah.  salah satunya adalah konsolidasi pemenangan partai perindo di Provinsi Banten.

Konsolidasi melibatkan Badan Pemenangan Pemilu Bappilu dari Dewan Pengurus Pusat DPP Partai Perindo.

Konsolidasi pemenangan Partai Perindo dilaksanakan di salah satu Hotel di Kawasan Kelapa Dua kabupaten Tangerang, Rabu(16/4/2025), konsolidasi melibatkan Pengurus Daerah tingkat Kabupaten kota dan pengurus Wiilayah tingkat Provinsi Banten.

Agus Taufiq PLT Ketua DPW Perindo Banten mengatakan konsolidasi mencakup evaluasi dan restrukturisasi pengurus di wilayah dan daerah, serta persiapan menyambut eskalasi politik 5 tahun kedepan.

" Salah satu diantaranya Verifikasi Faktual struktur pengurus menjadi target utama pembahasan serta membangun mekanisme sistem pemenangan yang akuntabel," Ujar Agus taufiq.

Sementara itu, Ketua Bappilu DPP Partai Perindo Ferry Kurnia Rizkiansyah mengatakan mesin partai harus mulai bergerak demi menyambut eskalasi politik 2029. bukan terlalu dini namun semuanya persiapan mesti optimal dan maksimal.

“  Konsolidasi menjadi hal utama dan penting sehingga kesiapan mesin partai tetap terjalin dan terjaga demi pemenangan perindo pada tahun 2029 mendatang, Partai perindo sendiri menargetkan 2029 bisa menjadi partai yang memiliki wakil DPR RI Pusat serta menambah jumlah kader yang duduk di legisilatif khususnya di Banten” terang Ferry.

Puluhan pengurus partai perindo dari tingkat Daerah dan Wilayah se-Provinsi Banten dari unsur Ketua dan Sekertaris hadir langsung saat wakil ketua DPP parti perindo yang juga ketua Bappiu mengabsen seluruh jajaran partai yang hadir.

Selain dihadiri jajaran pengurus partai konsolidasi pemenangan juga menghadirkan konsultan politik nasional Eep Saefullah Fatah sebagai narasumber utama dalam konsolidasi tersebut.

Editor : Mahesa Apriandi