Willy Prakarsa Soroti Polemik Ijazah Jokowi: "Pelecehan Intelektual yang Tak Berfaedah"
Jakarta, iNewsBanten– Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 1998 (JARI'98), Willy Prakarsa, menyoroti polemik seputar keaslian ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali mencuat di ruang publik. Menurutnya, isu ini tidak memiliki esensi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lebih menyerupai bentuk pelecehan intelektual.
"Ini hanya isu recehan yang tidak memberikan edukasi bagi rakyat Indonesia. Kita seharusnya fokus pada hal-hal yang lebih substansial, seperti kebijakan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujar Willy dalam diskusi publik di Tangsel, Banten, Minggu (01/06).
Polemik mengenai ijazah Jokowi telah berulang kali dibantah oleh berbagai pihak, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Bareskrim Polri, yang telah memastikan keaslian dokumen akademik milik Presiden ke-7 RI tersebut. Namun, isu ini terus bergulir, terutama di media sosial dan forum-forum diskusi politik.
Willy menilai bahwa perdebatan semacam ini hanya mengalihkan perhatian publik dari isu-isu yang lebih mendesak.
"Kita harus lebih bijak dalam memilah informasi. Jangan sampai energi bangsa ini terkuras hanya untuk membahas sesuatu yang sudah jelas kebenarannya," tambahnya.
Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks, Willy mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi berbagai narasi yang berkembang. Ia menegaskan bahwa fokus utama seharusnya tetap pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat, bukan pada isu-isu yang tidak memiliki dampak nyata bagi kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, pihak kepolisian telah menutup penyelidikan terkait dugaan ijazah palsu Jokowi setelah tidak menemukan unsur pidana dalam kasus tersebut. Dengan demikian, Willy berharap agar masyarakat dapat mengalihkan perhatian mereka ke hal-hal yang lebih produktif dan konstruktif bagi bangsa.
Editor : Mahesa Apriandi