Kadis Pendidikan Lebak Bungkam soal Dugaan Penyimpangan Dana PIP
LEBAK, iNewsBanten — Sejumlah laporan mengenai dugaan penyimpangan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di wilayah selatan Kabupaten Lebak tak kunjung mendapat respons dari Dinas Pendidikan. Kepala Dinas, Hari Setiono, disebut tidak merespons laporan yang disampaikan masyarakat melalui pesan WhatsApp pribadi.
Oji, seorang aktivis pendidikan dari Lebak Selatan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah beberapa kali menginformasikan temuan dugaan penyimpangan dana PIP di sejumlah sekolah. Namun hingga kini, tidak ada tanggapan maupun tindakan dari dinas terkait.
“Ada tiga kecamatan yang kami laporkan: Malingping, Wanasalam, dan Cijaku. Modusnya hampir serupa, oknum operator sekolah diduga menahan atau menyalahgunakan dana PIP milik siswa,” kata Oji, Jumat (11/7).
Laporan tersebut, kata Oji, diperoleh berdasarkan keterangan dari wali murid yang merasa tidak menerima bantuan sebagaimana mestinya. Tujuan dari penyampaian informasi itu, menurutnya, adalah agar ada tindak lanjut dari dinas pendidikan, bukan untuk menciptakan kegaduhan.
Program Indonesia Pintar adalah bantuan langsung pemerintah pusat kepada siswa kurang mampu. Namun, di tingkat pelaksanaannya, program ini kerap dikeluhkan karena lemahnya pengawasan.
“Kami tidak menuduh, tapi berharap Dinas Pendidikan tidak tutup mata. Setidaknya ada verifikasi terhadap sekolah-sekolah yang dilaporkan,” ujar Oji.
Upaya klarifikasi langsung dilakukan kepada Kepala Dinas Pendidikan, namun pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp hanya dibaca tanpa diberi balasan.
Praktisi pendidikan menilai pentingnya keterbukaan informasi dan tindak lanjut terhadap laporan masyarakat. Tanpa itu, kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan bisa menurun.
Hingga laporan ini disusun, Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak belum memberikan keterangan resmi.
Editor : Mahesa Apriandi