Tradisi Ruat Laut Carita: Ribuan Warga Larung Kerbau ke Laut sebagai Ungkapan Syukur
PANDEGLANG, iNewsBanten — Ribuan warga dan wisatawan memadati kawasan pesisir Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (13/7), untuk mengikuti dan menyaksikan prosesi adat Ruat Laut, sebuah tradisi tahunan masyarakat nelayan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada laut.
Sejak pagi, iring-iringan perahu hias berlayar dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Carita membawa sesajen dan seekor kerbau yang telah disembelih. Perahu-perahu yang dihiasi warna-warni kain, janur, dan bendera ini diiringi musik tradisional, tarian rakyat, dan pertunjukan budaya Banten yang menggambarkan semangat masyarakat pesisir.
Prosesi puncak tradisi berlangsung di laut lepas. Di sana, sesajen dan kerbau dilarung ke laut sebagai simbol persembahan kepada penjaga alam. Bagi masyarakat pesisir, sesajen tersebut dipercaya membawa berkah dan keselamatan dalam mencari nafkah di laut.
“Ruat Laut ini sudah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat nelayan Carita. Ini bagian dari tradisi dan bentuk penghormatan kami kepada alam,” ujar Arman, tokoh masyarakat Carita, saat ditemui di lokasi kegiatan.
Tradisi tahunan ini diikuti lebih dari seratus perahu nelayan yang turut serta mengawal pelarungan. Tak sedikit pula nelayan yang berebut sesajen di laut karena diyakini membawa keberuntungan bagi yang mendapatkannya.
Gubernur Banten Andra Soni turut hadir dalam prosesi tersebut. Ia menyatakan apresiasinya atas kekayaan tradisi yang tetap lestari di tengah kemajuan zaman.
“Tradisi seperti ini merupakan aset budaya yang patut dijaga. Selain sebagai warisan leluhur, ini juga menjadi daya tarik wisata yang luar biasa untuk Provinsi Banten,” ujar Andra.
Prosesi Ruat Laut Carita juga dimeriahkan dengan pementasan wayang golek serta doa bersama di atas perahu sebelum melarung sesajen ke laut. Tradisi ini menjadi momentum penting bagi masyarakat pesisir untuk memperkuat nilai-nilai kearifan lokal dan kebersamaan.
Editor : Mahesa Apriandi