Temuan Limbah Radioaktif di Serang, BAPETEN Lakukan Pengamanan
SERANG, iNewsBanten – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menemukan material berupa skraf metal yang teridentifikasi mengandung zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di sebuah lapak limbah di Kampung Kedunglaban, Desa Barengkok, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. Temuan ini langsung diamankan karena berpotensi membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Radioaktif sangat berbahaya pada level tertentu, terutama bila bersentuhan langsung atau berada terlalu dekat dalam jangka waktu tertentu. Karena itu kami segera melakukan pengamanan,” ujar Ishak, Kepala Biro Hukum BAPETEN, dalam keterangan pers, Jumat (22/8/2025).
Tingkat Radiasi dan Ancaman
Berdasarkan hasil monitoring, tingkat radiasi dari material tersebut mencapai 150 mikrosievert per jam pada jarak satu meter. Zat radioaktif seperti Cs-137 tidak bisa dideteksi secara kasat mata karena tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berdebu. Dampaknya dapat berbahaya bagi kesehatan jika terpapar dalam jangka panjang.
“Secara visual, masyarakat tidak bisa membedakan benda radioaktif dengan benda lain di sekitarnya. Inilah yang membuat pengawasan sangat penting,” kata Ishak.
Proses Penanganan dan Investigasi
Ishak menegaskan, BAPETEN memiliki kewenangan penuh untuk melakukan pengawasan, monitoring, hingga pengamanan sumber radiasi. “Saat ini benda yang teridentifikasi sudah kami amankan agar tidak menimbulkan risiko lebih jauh. Kami juga bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menelusuri asal usul material ini,” jelasnya.
Benda padat berbentuk kerak metal itu rencananya akan dipindahkan ke lokasi penyimpanan yang lebih aman. Investigasi lebih lanjut juga dilakukan untuk memastikan jalur masuknya limbah radioaktif tersebut.
Pemilik Lapak Belum Ditemui
Sementara itu, pemilik lapak limbah tempat ditemukannya material radioaktif hingga kini belum bisa ditemui. Warga sekitar menyebut, pemilik bukan berasal dari lingkungan setempat.
“Pemiliknya bukan warga sini, dan sejak ditemukan barang itu memang tidak kelihatan,” kata salah seorang warga.
BAPETEN memastikan akan terus memantau dan mengantisipasi keberadaan sumber radioaktif di berbagai titik agar tidak membahayakan masyarakat maupun lingkungan.
Editor : Mahesa Apriandi