Industri Kemasan LamiPak di Banten Beralih ke Energi Surya, Targetkan Efisiensi Produksi
SERANG, iNewsBanten - PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak) resmi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 5,33 MW di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten. Peresmian ini menjadi bagian dari perayaan pencapaian 200 MW total kapasitas terpasang PLTS SUN Energy di seluruh Indonesia.
Acara peresmian turut dihadiri perwakilan pemerintah dan sejumlah pejabat penting, di antaranya Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Adi Priyanto, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, CEO SUN Energy Emmanuel Jefferson Kuesar, serta jajaran manajemen LamiPak.
Head of Marketing SUN Group, Anggita Pradipta, menyatakan bahwa pencapaian ini menandai langkah penting bagi SUN Energy dalam mendukung target bauran energi baru terbarukan nasional.
“Kami bangga bisa bermitra dengan LamiPak dalam menghadirkan PLTS atap berkapasitas 5,33 MW ini. Selain memperkuat posisi SUN Energy, proyek ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transisi energi bersih di Indonesia,” ungkapnya.
PT LamiPak merupakan perusahaan pertama dan terbesar di Indonesia dalam industri kemasan aseptik, dengan kapasitas produksi mencapai 21 miliar unit per tahun. Berlokasi di kawasan Modern Cikande, Serang, Banten, perusahaan ini memproduksi beragam kemasan untuk minuman ringan aseptik tanpa bahan pengawet.
Selain fokus pada inovasi produk, LamiPak juga mulai memperluas portofolio ke sektor energi terbarukan melalui pemanfaatan solar panel. Menurut Ahmad Rizalmi, PR Manager LamiPak, langkah ini diapresiasi oleh pemerintah daerah karena memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami tidak hanya berfokus pada produksi kemasan berkualitas, tetapi juga ikut berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. PLTS atap ini menjadi bukti komitmen LamiPak terhadap keberlanjutan,” ujar Rizalmi saat diwawancarai. Kamis (28/8/2025).
Dengan peresmian PLTS atap ini, LamiPak tidak hanya menegaskan posisinya sebagai pemain besar di industri kemasan, tetapi juga sebagai pionir dalam penerapan energi hijau di sektor manufaktur. Kehadiran PLTS ini diharapkan mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan sekaligus menjadi contoh bagi industri lain untuk ikut beralih ke energi bersih.
Editor : Mahesa Apriandi