Maulid Nabi: Spiritualitas yang Menggerakkan Perjalanan Ibadah

BEKASI, iNewsBanten - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kembali menjadi ruang reflektif bagi umat Islam di berbagai penjuru negeri. Di tengah Lantunan Sholawat dan tausiyah yang menggema dari masjid hingga ruang-ruang komunitas, semangat meneladani akhlak Rasulullah terasa menguat, termasuk dalam cara masyarakat memaknai perjalanan ibadah seperti umrah dan haji.

Bagi sebagian pelaku industri perjalanan religi, Maulid bukan sekadar momen seremonial, melainkan pengingat akan tanggung jawab pelayanan yang berakar pada nilai kejujuran, amanah, dan kasih sayang. 

Baca Juga

Maulid Nabi di Lapas Serang, Warga Binaan Diajak Meneladani Akhlak Rasulullah

“Maulid mengingatkan kita bahwa melayani tamu Allah bukan hanya soal teknis keberangkatan, tapi juga soal mendampingi proses batin mereka,” ujar Deny Setiawan, Dirut Travel Darussalam Sukses Mandiri (DSM) di Bekasi, jumat (05/09/2025).

Dalam beberapa tahun terakhir, tren perjalanan umrah menunjukkan peningkatan minat dari kalangan keluarga dan lansia. Banyak biro perjalanan mulai merancang program yang lebih inklusif, dengan pendekatan edukatif dan pendampingan psikologis. 

“Kami melihat jamaah tidak hanya mencari fasilitas, tapi juga ketenangan dan pemahaman spiritual yang mendalam,” tambah Deny.

Baca Juga

Maulid Nabi 1446 H di Lapas Cilegon, Kalapas Ajak Warga Binaan Jadikan Rasulullah Sebagai Teladan

Momentum Maulid juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk memperkuat niat ibadah. Di berbagai komunitas, ajakan untuk berhijrah secara batin melalui umrah semakin sering digaungkan, bukan sebagai kewajiban, tapi sebagai bentuk cinta dan kerinduan kepada Rasulullah.

“Jika hati sudah terpanggil, kadang tak perlu menunggu sempurna. Yang penting ada niat dan kesiapan untuk belajar,” tutup Deny, yang berharap semangat Maulid bisa menjadi penggerak kebaikan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perjalanan menuju Tanah Suci.

Editor : Mahesa Apriandi