Aksi Unjuk Rasa HUT Kabupaten Serang ke-499 Ricuh, Mahasiswa Jebol Gerbang Kantor Bupati

SERANG, iNewsBanten.id — Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Serang ke-499 diwarnai aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa yang berujung ricuh di depan Kantor Bupati Serang, Rabu (8/10/2025).

Massa aksi sempat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian hingga menjebol gerbang utama kantor bupati.

Baca Juga

Bahas Pembinaan Warga Binaan, Pimpinan Pemasyarakatan Bertemu Bupati Serang

Aksi tersebut bertepatan dengan digelarnya sidang paripurna istimewa HUT Kabupaten Serang yang dihadiri jajaran Forkopimda dan pejabat daerah.

Ketegangan terjadi saat massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang berusaha masuk ke area gedung untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.

Ketua HMI Cabang Serang, Eman Sulaeman, menyampaikan sejumlah tuntutan terkait ketimpangan pembangunan daerah, termasuk persoalan anggaran desa, pendidikan, pengelolaan sampah, serta pencemaran limbah Sungai Ciujung dan penanganan radioaktif Cesium 137 yang dinilai tidak transparan.

Baca Juga

100 Hari Kerja Bupati Serang, Gunungan Sampah di Anyer Mulai Diangkut

“Selama 499 tahun berdiri, kebijakan pembangunan di Kabupaten Serang belum menyentuh pemerataan kesejahteraan rakyat. Pemerintah hanya fokus pada pembangunan fisik, tapi tidak menyelesaikan masalah pengangguran, kemiskinan, dan pendidikan,” ujar Eman Sulaeman di tengah aksi.

Eman juga menyoroti tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten yang masih menempati posisi empat besar tertinggi di Indonesia.

Baca Juga

Bupati Serang Grebek Sampah di Desa Cikande Permai, Janji Atasi Masalah Lingkungan dan Banjir

Meski sempat memanas, situasi akhirnya dapat dikendalikan setelah aparat kepolisian melakukan pengamanan ketat dan memediasi perwakilan massa untuk berdialog dengan pejabat Pemkab Serang.

Perayaan HUT Kabupaten Serang ke-499 yang semula berlangsung meriah pun sempat terganggu akibat kericuhan tersebut. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan korban luka serius dalam insiden itu.

Editor : Mahesa Apriandi