Air Limbah Dapur MBG Meluber ke Permukiman, Anggota DPRD Ini Tinjau Lokasi Tanpa Banyak Komentar
CILEGON, iNewsBanten -Warga Lingkungan Kubang Welingi, Kelurahan Purwakarta, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, dibuat resah oleh aliran air limbah yang diduga berasal dari dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Air limbah tersebut meluber hingga ke area permukiman warga dan memicu keluhan lantaran menimbulkan bau tak sedap dan genangan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mengetahui hal tersebut, Rahmatullah, anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), turun langsung meninjau lokasi. Ia ingin memastikan kondisi di lapangan serta mendengar langsung keluhan masyarakat terkait dampak limbah dari dapur MBG yang sebelumnya sempat viral di media sosial.
Namun, saat dikonfirmasi lebih lanjut terkait hasil peninjauannya, Rahmatullah justru memberikan tanggapan singkat melalui pesan WhatsApp.
“Diperbaiki aja filter gress buangan limbahnya supaya menghasilkan limbah berupa air bersih
tulisnya singkat saat dikonfirmasi iNewsBanten Jumat, (7/11/2025)
Jawaban tersebut dinilai belum memuaskan publik. Banyak warga dan pemerhati lingkungan berharap adanya penjelasan lebih rinci dari pihak legislatif, terutama terkait langkah konkret yang akan diambil untuk menindaklanjuti permasalahan ini.
Warga pun mempertanyakan apakah ada dorongan dari DPRD agar dapur MBG membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau sistem pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan, agar insiden serupa tidak terulang kembali.
"Kalau terus begini, lama-lama baunya makin parah. Kami butuh solusi, bukan sekadar peninjauan,"keluh salah satu warga Kubang Welingi.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sejatinya dimaksudkan untuk memberikan manfaat sosial bagi masyarakat, namun kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap aspek lingkungan dan kebersihan operasionalnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola dapur MBG maupun instansi terkait mengenai langkah penanganan limbah tersebut.
Editor : Mahesa Apriandi