SERANG, iNewsBanten - PT Berkah Manis Makmur (BMM) di Kecamatan Cikande Kabupaten Serang melakukan pelepasan ekspor perdana gula rafinasi ke Vietnam Senin 20 Juni 2022. Ekspor ke Vietnam tersebut dilakukan untuk kapasitas 55 ribu ton gula rafinasi.
Direktur Operasional PT BMM Herman Manua mengatakan ekspor ini adalah peluang, karena dengan adanya ekspor BMM bisa dikenal oleh negara negara tetangga. "Dan menunjukkan juga BMM dapat memenuhi kualitas ekspor dan kuantitas nya," ujarnya saat pelepasan ekspor.
Ia mengatakan pada hari ini sudah ada 1.000 ton yang dijadwalkan untuk dimuat. Kegiatan muat gula rafinasi akan terus dilakukan hingga terpenuhi 55 ribu ton selama sebulan. "Yang kita canangkan 55 ribu ton sebulan bisa selesai setelah itu lanjut lagi sesuai kuota yang kita dapat 100 ribu ton. Ini perdana hari pertama," ucapnya.
Herman mengatakan kuota ekspor yang diajukan sebesar 100 ribuan dan dirinya bersyukur sebab usulan tersebut disetujui 100 ribu ton. Produksi dari BMM sendiri diyakini untuk bisa memenuhi kuota ekspor tersebut. "Nilai ekspor yang disampaikan marketing 650 dolar per ton," katanya.
Ia mengatakan permintaan ekspor sebenarnya ada banyak, hanya saja harganya bervariasi. Oleh karena itu pihaknya memilih yang terbaik. "Vietnam sekareng yang (harganya) terbaik. Nanti nya kita akan ekspor ke Jepang juga," ucapnya.
Menurut dia alasan banyaknya permintaan gula rafinasi ke BMM karena gula hasil produksinya memenuhi secara ketersediaan produk, kualitasnya, mutu dan harganya.
Komisaris PT BMM Albert Yusuf Tobogu mengatakan pelepasan ekspor ini adalah sejarah pertama BMM go to the world. Kilas balik nya BMM kurang dari 10 tahun lalu tepatnya pertengahan Agustus 2012 dirinya datang ke Cikande dengan kondisi BMM masih berupa kerangka besi dan belum berdiri. "Hari itu juga diajak ikut bantu bantu, tetapi ada satu topik yang kami diskusikan. Mimpi pak Hans gak cuma pasok (gula) ke dalam negeri tapi bagaimana bangsa Indonesia bisa recovery kalau dulu ekspor kedua dunia setelah Brazil, hari ini BMM go global ini diharapkan bukan yang pertama karena sesuai izin pemerintah masih ada tahap seterusnya disamping kami akan berproduksi di dalam negeri," ujarnya.
Menurut dia ekspor yang dilakukan ini adalah wujud nyata BMM mendukung pemerintah dalam rangka memperoleh devisa. Terlebih saat ini kondisi ekonomi sedang bergejolak dan Covid pun belum selesai. "Oleh sebab itu kita perlu ekspor bersama mitra yang sudah ada," ucapnya.
Kepala Bea Cukai Merak Beni Novri mengatakan ekspor yang dilakukan hari ini sebanyak 55 ribu ton dari kuota 100 ribu ton. Dirinya berharap kuota tersebut dapat dipenuhi. Kegiatan ekspor tersebut bermula dari BMM mendapat fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) dari kanwil. Kemudian BMM mendapat fasilitas tambahan kuota khusus untuk ekspor. "Sehingga yang selama ini kuota lokal dijual ke lokal sekarang dapat kuota tambahan dengan KITE untuk eskpor," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini BMM sudah mendapat tujuan ekspor ke Vietnam dan beberapa negara lain. Hal ini sangat menunjang meningkatkan devisa ekspor dan pemulihan ekonomi. "Semoga berlanjut, kami bea cukai terus berikan suport agar bisa berjalan dan juga lokal bisa bertambah," ucapnya.
Pihaknya mengaku akan terus memberikan dukungan pada BMM, untuk masalah kuota ekspor akan disesuaikan dengan permintaan dari luar negeri. "Sekarang permintaan sampai 100 ribu ton, jadi disesuaikan dengan permintaan," katanya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait