BANGKOK, iNewsBanten - Kisah inspiratif dari Thailand ini membuktikan, orang dari latar belakang apa pun bisa mewujudkan mimpi mereka. Pemenang ratu kecantikan atau Miss Universe Thailand 2022, Anna Sueangam-iam, merupakan anak tukang sampah yang jauh dari kehidupan glamor.
Kisah ini menjadi viral dan menginspirasi setelah Anna mengungkapnya ke publik belum lama ini. Orangtua Anna adalah tukang sampah di Kota Bangkok. Dia juga sempat dibesarkan oleh buyutnya seorang biarawati Budha atau disebut mae chee.
Anne mengungkapkan, orangtuanya bekerja untuk Pemerintah Kota Bangkok sebagai petugas kebersihan. Ayahnya bekerja membawa truk sampah, sementara ibunya menyapu jalan. Bahkan di luar pekerjaan sebagai penyapu jalan, sang ibu masih mencari tambahan dengan menjadi pembantu.
Dari latar belakang keluarganya sudah bisa diketahui keseharian Anna bukan bertabur kesenangan dan banyak mainan. Dia akrab dengan tumpukan sampah. Mainannya pun adalah barang rongsok yang dibuang orang lain kemudian diperbaiki ayahnya.
Semasa kecil Anna tidak pernah keluar seperti anak-anak seusianya. Dia hanya bisa menghabiskan waktu di tumpukan sampah, menemani sang ayah bekerja dengan truknya.
Bahkan penghasilan ayah dan ibunya terkadang masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi itu memaksa Anna untuk mengandalkan hidup dari belas kasih orang lain. Mendiang buyutnya, seorang biarawati Budha, sering mendapat makanan dari jemaat. Makanan itu sering dibagikan kepada keluarga Anna.
"Jangan dibatasi oleh tempat lahir Anda. Dengan tekad yang cukup kita bisa mengubah hidup," kata Anna, dikutip dari Bangkok Post, Kamis (4/8/2022).
Lebih lanjut Anna mengaku terkejut saat memenangkan gelar Miss Universe Thailand 2022.
"Hari ini adalah bukti untuk semua orang, di mana pun kita dilahirkan, kita bisa sukses dan mewujudkan impian jika kita memiliki kepercayaan diri," ujarnya.
Peran orangtua dan buyut, lanjut Anna, juga tak bisa diabaikan. Mereka tak pernah mengeluh telah bekerja keras untuk anaknya. Rasa orangtua serta buyut menjadi kekuatan besar yang mengantarkannya pada kesuksesan.
Dari tumpukan sampah, Anna mampu menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Seni dan Sains Universitas Kasetsart. Bahkan dia mendapat predikat sebagai lulusan terbaik di angkatannya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait