SERANG, iNewsBanten – Semarak Kemerdekaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 77Majelis Dzikir Padepokan Bumi Alit Padjajaran yang mengadakan kegiatan Pagelaran Wayang Golek Rawat Bumi Nusantara dengan dalang Ki Mursidi Ajen di Aula Pedepokan Bumi Alit Padjajaran di Cikeusal Kabupaten Serang Banten, Minggu (21/8/2022)
Acara pagelaran Wayang Golek ini dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten H. Al Hamidi, Anggota DPR RI Hj Nur’aeni, Sekretaris Pengurus Wilayah Nadhatul Ulama Provinsi Banten, Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin, Camat Cikeusal dan masyarakat sekitarnya.
KH Elang Mangkubumi selaku Pembina Majelis Dzikir Bumi Alit Padjajaran mengatakan kami menggelar seni budaya wayang golek yang dalam hal ini bersinergi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Banten bersama dengan Bank Banten, yang bertujuan salah satunya ialah melestarikan seni budaya, keduanya dapat menghibur masyarakat sekitar.
“ Wayang Golek ini salah satu muatan lokal yang harus kita jaga hasil warisan daripada tokoh-tokoh ulama terdahulu juga, yang kemudian jikalau tidak kita rawat, tidak kita dilestarikan maka akan siapa lagi, karena putra-putri bangsa itu yang tersisa hari ini adalah kita” ucap Abah Elang
Abah Elang menjelaskan cerita wayang golek ini menggambarkan dengan judul “Sumantri Nyeyer” ialah salah satu seorang kerajaan yang dipercaya untuk mengemban amanah lalu kemudian singkat cerita orang tersebut tidak mau lantas diperintahkan sebelum menguji kemampuan dari tuannya, lalu dia menguji tuannya dan berbuat sesuatu seperti makan, diketahui lalu beradu kesaktiannya dengan tuannya dan dia terkalahkan, baru dia mengakui bahwa apa yang dia lakukan selama ini ialah salah dan kekeliruanya.
“Adapun kenapa abah menghadirkan dinas pariwisata Provinsi Banten dan salah satu unsur Perbankan di Banten, tujuannya agar kemudian salah satu seni budaya lokal atau tradisional, yang hari ini ditinggalkan oleh pemuda-pemudi kita dan mencoba menghangatkan kembali ingatan-ingatan mereka bahwa Budaya Barat itu tidak lebih hebat daripada budaya kita di Indonesia”terangnya
Abah Elang menambahkan dengan wayang golek ini salah satu bukan hanya seni budaya yang mengharap terhadap kesenian saja tentunya, didalam seni wayang golek ini pernah dilakukan oleh ulama-ulama besar di kita untuk menjadi sarana Syiar Agama didalamnya bukan hanya penampilan wayangnya, akan tetapi isinya dalam sebuah cerita wayang itu sendiri.
“yang menjadi kita sadar bahwa kita itu berbangsa satu, berbahasa satu, bertanah satu yaitu Indonesia, kemudian bagaimana kita menjaga kedaulatan dengan cara menghargai setiap nilai budaya yang sudah kita wariskan oleh orangtua kita terdahulu.” tuturnya
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait