SERANG, iNewsBanten - Saat ini ada tiga jenis power steering mobil yang dikenal di pasar otomotif. Meski berbeda jenis, namun ketiganya masih memiliki fungsi yang sama.
Power steering sendiri berfungsi untuk meringankan kerja pengemudi. Dengan teknologi ini, pengemudi tak membutuhkan banyak tenaga saat memutar setir.
Adapun tiga jenis power steering adalah sebagai berikut, seperti dilansir dari berbagai sumber, Rabu (24/8/2022).
Hidrolik power steering
Power steering hidrolik mulai muncul pada tahun 1950-an hingga 2000-an awal. Sistem penggerak kemudi pada jenis ini memanfaatkan fluida sebagai media penghantar tenaga.
Cara kerja dari power steering hidrolik saat kemudi diputar, katup dalam gearbox akan terbuka. Tenaga yang dihasilkan dari pompa power steering kemudian akan disalurkan ke piston.
Tenaga ini yang membantu pengemudi saat memutar stir. Hingga saat ini, power steering hidrolik paling banyak dipakai termasuk pada Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
Sayangnya power steering hidrolik rentan mengalami kebocoran oli atau fluida. Kebocoran biasa terjadi baik dari selang maupun dari gear box.
Kemudi daya elektronik
Sesuai dengan namanya, jenis power steering ini menggunakan motor listrik sebagai medianya. Motor memutar poros pada kolom kemudi, pada mobil Alphard atau steering gear box pada mobil BMW.
Seperti power steering hidrolik, Electronic power steering juga memiliki kelemahan. Lantaran motor listrik posisinya di bawah, berpotensi mengaduk berat saat dalam wadah udara yang posisi tinggi.
Hibrida power steering
Jenis pengenteng stir yang satu ini merupakan yang terbaru yang cara kerjanya mengadopsi dari dua jenis sebelumnya. Cara kerjanya seperti hidrolik tetapi menggunakan bantuan pompa elektrik.
Hanya saja perlu jadi catatan, jenis ini memiliki kelemahan biaya perawatan yang lebih mahal. Namun kelebihannya, mesin pada jenis power steering tidak terbebani karena dibantu dengan sistem hidrolik, yang membuat sistem kemudi menjadi lebih mudah dan aman.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait