SERANG, iNewsBanten - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyesalkan soal Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang masih banyak dinikmati orang kaya.
Dia mengatakan BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati oleh golongan masyarakat yang lebih mampu.
"Subsidi BBM ditambah untuk membantu masyarakat, tapi apakah sudah tepat sasaran?" ujarnya melalui akun resmi Instagram @smindrawati pada Sabtu (27/8/2022).
Dia mengaku kalau anggaran subsidi ini menjadi tak adil dan malah tidak membuat kemiskinan berkurang.
"Anggaran subsidi jadi salah sasaran dan tidak adil. Bukan mengurangi kemiskinan, tapi justru menciptakan kesenjangan," jelasnya.
Diketahui, anggaran subsidi energi sebesar Rp502,4 triliun.
Kemudian, dia juga memprediksi kalau kuota BBM bersubsidi yang dianggarkan dalam APBN 2022 diperkirakan akan habis pada Oktober mendatang.
Apalagi harga minyak mentah masih terus naik akan mencapai USD105/barel pada akhir tahun, lebih tinggi dari asumsi makro pada Perpres 98/2022, yaitu USD100/barel.
Sedangkan nilai tukar Dolar ke Rupiah juga berada di angka Rp14.700, lebih tinggi dari asumsi sebesar Rp14.450.
"Apabila terus dibiarkan, anggaran subsidi dan kompensasi harus ditambah," pungkasnya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
