2. Periksa rahim: Langkah berikutnya dokter akan memeriksa rahim, umumnya dengan pemeriksaan USG, yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membuat gambar rahim. Dokter bisa juga kemungkinan memasukkan teropong melalui vagina dan ke dalam rahim. Melalui tes seperti ini, bisa mengungkapkan kesehatan rahim dan sekaligus membantu dokter untuk menentukan cara terbaik untuk menanamkan embrio.
3. Tes sperma: Bukan hanya sang istri, tapi pemeriksaan juga harus dilakukan oleh pihak suami. Dalam proses program bayi tabung, pria perlu melakukan tes sperma. Dengan sampel air mani yang akan dianalisis oleh laboratorium untuk mengetahui jumlah, ukuran, dan bentuk sperma. Jika sperma lemah atau rusak, prosedur yang disebut injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) bisa saja dibutuhkan. Selama injeksi sperma, teknisi akan menyuntikkan sperma langsung ke sel telur.
Keputusan untuk menjalani program bayi tabung adalah keputusan yang sangat personal. Ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan oleh Anda dan pasangan.
Pertama mulai dari apa yang harus dilakukan dengan embrio yang tidak terpakai, berapa banyak embrio yang ingin ditransfer karena semakin banyak embrio yang ditransfer, semakin tinggi risiko kehamilan ganda.
Selanjutnya, apakah sudah siap lahir bati dengan peluang punya anak kembar, kembar tiga, atau kehamilan ganda yang lebih tinggi. Sampai faktor soal finansial, fisik, dan emosional yang terkait dengan program IVF ini sendiri.
Artikel ini telah tayang dengan judul https://health.okezone.com/read/2022/12/20/487/2730487/apa-saja-yang-harus-dipersiapkan-jika-ingin-program-bayi-tabung
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait