Dulu Tukang Antar Air Galon, Sekarang Sukses Eksportir Arang Briket

Jujuk Ernawty
Dulu Tukang Antar Air Galon, Sekarang Sukses Eksportir Arang Briket (foto Istimewa, -)

JAKARTA, iNewsBanten - Kisah seorang pekerja serabutan yang kini sukses, banyak orang yang sudah merasakan sukses di usia muda. Salah satunya Bagas Aryo, pemuda asal Subang yang sukses menjadi eksportir arang briket.

Sebelum menjadi eksportir, Bagas bekerja serabutan. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), dia sempat menganggur selama satu tahun sebelum akhirnya mendapatkan pekerjaan.

"Dulu waktu lulus sekolah SMA, itu nganggur dulu setahun. Cuma berhubung karena jauh dari orang tua, di rumah tinggal berdua sama kakak, jadi mau enggak mau, dulu berpikir gimana caranya bisa survive di umur segitu, nyari kerja sudah susah, mau enggak mau jadi kerja apa aja," kata dia dilansir dari YouTube Julio Ekspor, Rabu (4/1/2022).

Pekerjaan yang pertama kali dijalani adalah menjadi pengantar galon air mineral isi ulang pada 2019. Dia mendapatkan pekerjaan itu karena ditawari orang di sekitar tempat tinggalnya.

"Awal mula kerja itu anter galon isi ulang. Sehari dapet Rp20.000," ujarnya. 

Namun pekerjaan itu tidak bertahan lama, hanya sekitar setahun. Selain bekerja sebagai pengantar galon, Bagas juga memiliki kerja sampingan sebagai pencuci mobil di tempat cuci mobil milik saudaranya, dengan penghasilan.

"Saya juga ada kerja sampingan cuci mobil. Di rumah itu ada keluarga yang buka cuci mobil, jadi kita ikutan di situ," ucap Bagas.

Selepas bekerja sebagai pengantar galon dan pencuci mobil, Bagas mendapatkan tawaran pekerjaan untuk menjadi office boy (OB) di salah satu rumah sakit di Indramayu.

"Jadi ada tawaran kerja jadi OB di rumah sakit. Saya masuk yayasan dulu soalnya OB itu ada agensinya juga," kata dia.

Setelah bekerja 1,5 tahun sebagai OB, Bagas memutuskan mengundurkan diri. Dia pun mulai mempelajari tentang ekspor. 

Ketertarikannya terhadap ekspor bermula dari konten-konten di media sosial soal ekspor. Dari situ, Bagas tertarik dan bertekad untuk mempelajari dan mendalami soal ekspor.

"Awal mula tertarik dengan ekspor karena melihat postingan orang-orang yang berbagi tentang ekspor," ujarnya.

Setelah kurang lebih 4 bulan belajar, pria 23 tahun tersebut mencoba terjun di dunia ekspor. Dia mulai mencari suplier yang bisa memenuhi kebutuhannya untuk ekspor. Saat itu, dia mencoba dengan komoditas nanas dan mangga.

Editor : Mahesa Apriandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network