Kejaksaan Negeri Cilegon Gelar Penyuluhan Hukum Terhadap Siswa-siswi SMP 7

CILEGON, iNewsBanten - Upaya mencegah terjadinya pelanggaran hukum di kalangan pelajar, Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon melalui program Jaksa Masuk Sekolah memberikan edukasi hukum terhadap Siswa-siswi pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kota Cilegon.

Kepala Kejari Kota Cilegon, Diana Wahyu Widiyanti mengatakan bahwa "Untuk rogram Jaksa masuk sekolah (JMS) ini merupakan kegiatan rutin yang sudah dilakukan, karena sosialisasi pencegahan tindak pidana itu dimulai sejak sedini mungkin," Ucap Diana Wahyu Widiyanti Kepala Kejari Kota Cilegon saat diwawancarai iNewsBanten, Rabu (22/11/2023).

"JMS ini merupakan program kegiatan rutin kita, mudah mudahan semua sekolah yang ada diwilayah Kota Cilegon bisa kita kunjungi satu persatu baik itu sekolah SMP maupun SMA, SMK, karena kita selalu menekankan terhadap para pelajar untuk dapat mengedepankan soft skill itu harus di kembangkan, karena menurut kita jika soft skill tersebut tidak dikembangkan maka bakal tergilas," Ungkapnya.

Lanjut Diana, Soft skill tersebut banyak dan salah satunya adalah attitude, yang perlu kita tanamkan ke generasi muda di Kota Cilegon, karena bahaya sekali jika attitude sudah tidak ada, sehingga bakal terjadi seperti perundungan dan lain sebagainya.

"Maka dari itu sebelum terjadi adanya pelanggaran hukum di Sekolahan pihaknya terus berupaya mengedukasi ke pelajar sebagai langkah pencegahan sekaligus mengenalkan profesi dari Kejaksaan tersebut," Tegasnya.

Masih ditempat yang sama Naziah Tamaen Kepala SMP Negeri 7 Kota Cilegon mengatakan, tentunya kami pihak sekolah sangat menyambut baik dengan adanya program Jaksa Masuk Sekolah yang dilakukan oleh Kejari Cilegon, karena menurut kami program ini tentunya sangat bermanfaat terutama untuk memotivasi peserta didik dan meningkatkan pemahaman seputar hukum yang ada di Indonesia.

"Dengan adanya kunjungan dari Kejari ini mudah mudahan Anak-anak didik kami mengerti hukum dan tidak ada yang melanggar hukum, karena Anak-anak SMP tersebut masih labil," Tutupnya.

Editor : Mahesa Apriandi