Iran Diserang dengan Membabi Buta! Amerika Siap Suport Israel Drone dan Senjata Dalam Perang ini

Awan Setiawan / Maruf El Rumi
Perang Israel dan Iran (doc istimewa)

INTERNASIONAL - Iran mengklaim serangan yang mereka lakukan ke Israel sebagai "Operation Truthful Promise" atau "Operasi Janji Setia". Iran dari awal sudah berjanji membalas tindakan brutal Israel yang menyerang konsulat mereka di Damaskus yang menyebabkan tujuh orang meninggal, termasuk komandan tinggi garda Iran.

Nama operasi ini mirip dengan apa yang pernah dilakukan pejuang Hizbullah pada 12 Juli 2006. Saat itu, mereka menggunakan nama Operation Truthful Promise ketika menyeberang ke wilayah Israel dan menyerang konvoi IDF. Operasi tersebut awalnya bernama "Kebebasan untuk Samir Al-Quntar dan saudara-saudaranya", namun kemudian disingkat menjadi "Operasi Janji Sejati

Iran mengonfirmasi telah memulai pembalasan terhadap Israel melalui pengumuman TV. “Menanggapi berbagai kejahatan rezim Zionis, termasuk serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus dan matinya beberapa komandan dan penasihat militer negara kita di Suriah, Angkatan Udara IRGC menargetkan sasaran spesifik di wilayah pendudukan dengan menyerang mereka dengan puluhan rudal dan drone,” kata seorang pembawa berita, membacakan pernyataan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dikutip dari Tehran Times, (24/4/2024).

Dilansir dari ABC News, para pejabat Amerika yang mengklaim bahwa 400 hingga 500 drone saat ini sedang menuju Israel setelah diluncurkan dari wilayah Iran, Irak, Suriah, Lebanon Selatan, dan Yaman. Namun sebagian besar senjata ini akan ditembakkan dari Iran.

Sebelum serangan langsung Iran terhadap sasaran Israel, Hizbullah memulai serangan roket yang signifikan yang menargetkan wilayah utara Palestina yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan.

Serangan udara juga membuat sebagian besar wilayah pendudukan, termasuk Tel Aviv, berada dalam kegelapan. Gelombang pertama rudal balistik Iran telah diluncurkan ke sasaran pendudukan Israel di wilayah pendudukan, Kantor Berita Republik Islam ( IRNA ) melaporkan setelah tengah malam pada hari Minggu.

Masih menurut ABC News, lebih dari 85% dari target tersebut akan dicegat, sehingga menyisakan setidaknya 60 objek udara berkemampuan tinggi untuk mencapai target yang diinginkan. Sasarannya dilaporkan diperkirakan adalah tiga pangkalan militer Israel, salah satunya menampung jet tempur F-35.

Selain itu, seorang pejabat AS mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka memperkirakan pertahanan udara Israel akan dikacaukan dengan serangan drone dan rudal secara bersamaan, mengingat perbedaan kecepatan, ketinggian, dan arah.

Juru Bicara Militer Israel Hagari, menyatakan bahwa drone akan memakan waktu beberapa jam untuk mencapai tujuannya sambil menekankan kesiapan Israel menghadapi situasi tersebut. Dalam jumpa pers, Hagari menyoroti bahwa Israel mempunyai langkah-langkah defensif dan ofensif dan mempertahankan kerja sama yang erat dengan AS dan mitra regionalnya.

Editor : Mahesa Apriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network