JAKARTA, iNewsBanten - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan peringatan gempa pada segmen megathrust di Indonesia bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Peringatan ini digaungkan agar masyarakat waspada.Megathrust adalah daerah pertemuan lempeng tektonik yang bisa menyebabkan gempa besar dan tsunami kuat. Menurut peta sumber dan bahaya gempa Indonesia BMKG, tercatat ada sekitar 13 segmen megathrust yang mengelilingi Indonesia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menegaskan peringatan dini gempa megathrust bukan berarti akan terjadi dalam waktu dekat. Pasalnya, gempa belum dapat diprediksi dan tidak ada yang tahu kapan terjadi.
“Tinggal menunggu waktu bukan berarti segera akan terjadi dalam waktu dekat, karena kejadian gempa belum dapat diprediksi, sehingga kami pun tidak tahu kapan akan terjadi. Kami katakan menunggu waktu, hal itu karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah release gempa besar (tinggal segmen tersebut yang belum lepas),” ujar Daryono lewat akun X @daryonoBMKG, dikutip Kamis (15/8/2024).
Menurut dia, BMKG sudah menyiapkan system monitoring, processing dan diseminasi informasi gempa bumi serta peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat.
BMKG, kata Daryono, selama ini telah memberikan edukasi, pelatihan mitigasi, drill, hingga evakuasi berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, industri pantai dan infrastruktur kritis (pelabuhan dan bandara pantai) yang dikemas dalam kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG), BMKG Goes To School (BGTS) dan Pembentukan Masyarakat Siaga tsunami (Tsunami Ready Community).
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
