Namun demikian, Rifki menegaskan bahwa permasalahan ini belum selesai sepenuhnya. Banyak masyarakat yang telah terdampak langsung dan mengalami kerugian dari pencemaran sungai ini, sehingga diperlukan adanya kompensasi bagi warga yang telah dirugikan.
"Berharap bahwa kunjungan ini akan berlanjut ke seluruh desa yang terdampak, serta memperhatikan pandangan masyarakat dan pemuda desa yang mungkin berbeda pendapat dengan Kepala Desa. Sehingga suara warga yang mengalami dampak langsung dapat didengar," Serunya.
Sementara itu, dalam mimbar tersebut, Ahmad Muhajir, wakil Ketua Ciujung Institut atau seorang aktivis lingkungan sekaligus pendiri Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut), turut memberikan gagasan terkait pemulihan Sungai Ciujung. Muhajir menyarankan agar apabila proses netralisasi sungai dapat segera dilakukan, Sungai ini bisa menjadi sumber mata pencaharian baru bagi warga sekitar.
"Kita bisa membangun kramba-kramba ikan yang dikelola oleh warga atau BUMDES sebagai mata pencaharian konkrit bagi masyarakat Di Desa," Katanya.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait