Serang, iNewsBanten - Puluhan warga memadati bantaran waduk Ciwaka Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang, Banten, kegiatan "Nyerok Iwak" merupakan kegiatan menangkap ikan secara bersama-sama yang telah menjadi tradisi berlangsung turun-temurun, kegiatan ini berlangsung pada Rabu pagi (25/12).
Warga setempat, Ridho, menjelaskan bahwa tradisi ini dilakukan setiap akhir tahun.
"Nyerok Iwak bukan sekadar menangkap ikan, tetapi juga ajang silaturahmi bagi warga desa." ujarnya.
Kegiatan ini dilakukan ketika pengelola perairan sengaja menguras air hingga surut, sehingga ikan-ikan yang tersisa mudah ditangkap. Kata "nyerok" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "menyauk" atau "mengambil menggunakan alat. Sedangkan kata "Iwak" yang berarti "Ikan".
Antusiasme warga sangat tinggi, tradisi nyerok iwak dilakukan dengan peralatan sederhana, seperti serokan, jala kecil, atau bahkan tangan kosong. Peserta, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, terjun ke perairan berlumpur untuk menangkap ikan. Ikan yang biasanya didapatkan berupa nila, mujair, lele, selain itu ada belut dan udang.
Bagi masyarakat, tradisi ini bukan sekadar mencari ikan, melainkan juga menjadi momen kebersamaan.
"Setelah menangkap ikan, hasil tangkapan biasanya dinikmati bersama dengan cara dibakar atau dimasak di tempat." tambahnya.
Tradisi Nyerok Iwak menjadi bukti bahwa budaya lokal mampu menjadi pengikat solidaritas masyarakat.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
