Dalam forum tersebut, salah satu kader GMNI Cilegon, Bung Ade, menyampaikan pertanyaan penting terkait partisipasi mahasiswa dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Pertanyaan ini mendapat tanggapan positif dari pimpinan daerah, yang membuka peluang pelibatan mahasiswa dalam proses perumusan kebijakan strategis.
“Respons tersebut kami nilai bukan sekadar basa-basi seremonial. Ini adalah komitmen awal yang perlu diwujudkan secara nyata. GMNI Cilegon siap hadir sebagai pengawal dan mitra kritis dalam proses pembangunan, agar suara rakyat—terutama generasi muda—tidak diabaikan,” tambah Ihwan.
GMNI Cilegon menegaskan dukungannya terhadap program-program yang dirancang dalam 100 hari kerja pemerintah kota, selama program tersebut benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat dan dilaksanakan secara terbuka.
“Selama arah kebijakan tetap berpijak pada kepentingan publik dan melibatkan masyarakat secara inklusif, kami siap mendukung. Namun kami juga tidak akan ragu bersikap kritis jika ditemukan penyimpangan dari prinsip-prinsip tersebut,” tegas Ihwan.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
