“Kalau sarjana itu kan harus empat tahun dan biayanya besar. Tapi kalau pendidikan vokasi di BLK, cuma enam bulan, biaya lebih ringan dan setelah lulus langsung punya keahlian untuk kerja,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa banyak anak muda di desa memiliki potensi besar, namun tidak memiliki akses untuk mengembangkan keterampilan kerja.
“Bicara Banten Selatan, dari sekian banyak kecamatan, nggak ada satu pun yang punya BLK. Padahal banyak anak muda di desa kami yang butuh pelatihan, punya bakat, dan semangat. Jadi kami sangat mendukung jika dibangun BLK di wilayah selatan,” tegas Rafik.
Editor : Mahesa Apriandi
Artikel Terkait
